REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), sedang meningkatkan fokus pada keamanan pembayaran. Hal ini dilakukan karena industri tengah memasuki masa kritis yang didorong oleh munculnya teknologi baru.
Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell mengaku akan meluncurkan kajian pada awal tahun depan guna menganalisis kerawanan keamanan pembayaran. The Fed juga akan membentuk kelompok kerja yang akan berfokus pada pengurangan biaya industri terkait keamanan pembayaran.
"Teknologi yang berubah dengan cepat menciptakan kesemparan bersejarah untuk mengubah kehidupan kita, termasuk cara kita membayar. Perusahaan fintech dan perbankan menyambut perubahan ini dan mereka berupaya memberikan kenyamanan dalam pembayaran," kata Powell seperti dikutip dari //Reuters//, Kamis (19/10).
The Fed saat ini menjadi pemimpin dalam upaya industri menyederhanakan dan mempercepat proses transaksi pembayaran. Pernyataan Powell merupakan bagian dari perhatian para pelaku pasar finansial terkait risiko pencurian siber.
Pada tahun lalu, sistem perpesanan finansial global Swift mengaku telah mengalami serangan peretasan pada para anggota perbankan. Ketika insiden itu, peretas membobol komputer di bank sentral Bangladesh dan mengirimkan pesanan pembayaran palsu. Hal itu berhasil menipu Federal Reserve Bank of New York untuk mentransfer dana.