Jumat 13 Oct 2017 09:08 WIB

Menkeu Yakin Kesepakatan dengan Freeport Tercapai Akhir 2017

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
CEO of Arizona-based Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard Adkerson berbincang bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam sebuah kesempatan di Jakarta pada 29 Agustus 2017.
Foto: AP
CEO of Arizona-based Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard Adkerson berbincang bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam sebuah kesempatan di Jakarta pada 29 Agustus 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, negosiasi dengan PT Freeport Indonesia akan rampung pada akhir tahun ini. Hal itu diungkapkan Sri Mulyani dalam wawancara dengan CNBC di sela-sela pertemuan tahunan Dewan Gubernur Bank Dunia (WBG) dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, AS.

"Saya kira kami terus melakukan upaya yang terbaik (untuk mencapai kesepakatan pada akhir tahun), mudah-mudahan lebih cepat daripada itu. Kami melakukan yang terbaik dan pembicaraan komunikasi berlanjut dengan lebih baik," kata Sri Mulyani, Kamis (12/10).

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengaku pemerintah dan Freeport telah bersepakat terkait empat hal. Pertama, ujarnya, adalah perpanjangan operasi pertambangan sampai 2041. Kesepakatan kedua adalah pembangunan smelter.

Kemudian, pemerintah dan Freeport juga telah menyepakati divestasi saham 51 persen. Terakhir, yakni kesepakatan terkait kepastian investasi dan fiskal dalam hal aturan pajak pendapatan yang digunakan hingga 2041.

Ani mengaku, saat ini kedua belah pihak tengah bekerja untuk memerinci empat hal tersebut. Sampai saat ini, kata Ani, kesepakatan masih berlaku dan kedua belah pihak tetap menghormati satu sama lain.

"Pemerintah mengajukan pemikiran dan kami melanjutkan diskusi untuk mencari cara terbaik untuk mencapai empat kesepatan tersebut. Saya kira baik Freeport dan pemerintah Indonesia sepakat untuk mengerjakan itu," ujar Ani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement