REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN akan melakukan pertemuan untuk membahas valuasi (nilai) aset Freeport pada pekan ini. Selain merampungkan valuasi, pemerintah juga secara paralel akan mempersiapkan konsorsium tambang yang nantinya akan menyerap divestasi saham Freeport ini.
Konsorsium yang berisi perusahaan tambang BUMN ini, menurut Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, nantinya akan ditotal berapa ekuitas yang bisa dipergunakan untk bisa menyerap saham Freeport.
Lebih lanjut, Harry menjelaskan rencananya pemerintah akan mengumpulkan dana untuk divestasi saham Freeport ini dari beberapa sumber. Pertama, selain ekuitas konsorsium pemerintah juga akan mengajak BPJS Ketenagakerjaan dan Asuransi Negara (Asgara) untuk bisa menambah komponen dana untuk divestasi.
"Sumber pendanaan itu macam-macam, bisa dari ekuitas, Asgara, BPJS dan level berikutnya mungkin pinjaman ke bank pemerintah," ujar Harry saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (10/10).
Untuk pinjaman ke bank BUMN, Harry mengatakan hal tersebut bisa dilakukan kapan saja. Selagi, nilai valuasi atas aset Freeport sudah ketemu dan dihitung. "Kapan pun dibutuhkan bisa langsung kita urus pinjaman ke bank BUMN," kata Harry menambahkan.