Selasa 10 Oct 2017 10:25 WIB

Berlian Jadi Alternatif Investasi Baru Selain Emas

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
berlian
Foto: ap
berlian

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berlian akan menjadi pilihan terbaik lain bagi investor yang menyukai investasi aman. Singapore Diamond Investment Exchange (SDIX) meluncurkan bentuk standar baru dari batu mulia tersebut untuk bersaing dengan emas sebagai produk investasi yang aman.

Selama ini berlian menjadi bentuk kekayaan terkonsentrasi di dunia, namun para investor telah lama menganggapnya kurang berguna sebagai penyimpan nilai dibandinngkan emas. Sebab, nilai dari setiap batu berbeda dan sangat subjektif sehingga sulit diperdagangkan.

Reuters pada Selasa (10/10), mengabarkan Ketua dan pendiri SDIX Alain Vandenborre menilai teknologi saat ini sudah bisa memecahkan masalah tersebut. Untuk itu,berlian saat ini bisa menjadi "emas" baru.

Salah satunya yang diproduksi Singapore Diamond Mint yaitu Diamond Bullion merupakan kumpulan berlian kelas investasi yang nilainya dapat diperiksa dengan cepat. Denominasi pada awalnya berkisar antara seratus ribu dolar AS dan dua ratus ribu dolar AS dengan nilai bisa lebih tinggi dan lebih rendah di masa depan.

Berlian disimpan dalam perangkat berukuran kartu kredit berisi chip yang memungkinkan bisa dinilai langsung berdasarkan perdagangan valuta asing dan otentikasi instan. Lalu yang perlu diketahui, berlian sintetis tidak memiliki nilai jual kembali.

Tanda pada Diamond Bullion yang dikembangkan oleh International Institute of Diamond Grading and Research (IIDGR) merupakan bagian dari De Beers Group Anglo American (AAL.L). Hal itu semakin memberikan jaminan terhadap nilai berlian tersebut. SDIX yang diluncurkan sejak 2016 merupakan pertukaran elektronik pertama dan satu-satunya di dunia untuk memperdagangkan berlian kelas investasi.

Penambang berlian pada prinsipnya menyambut baik dengan adanya Diamond Bullion. "Apa pun yang bisa membawa transparansi pada harga berliana dalah hal yang baik," kata CEO Stellar Diamonds Karl Smithson yang memiliki proyek pertambangan berlian di Sierra Leone.

Sementara itu, produsen berlian terbesar di dunia, De Beers juga menjual permatanya ke sekelompok individu tepercaya yang disebut pengintai. Hanya saja perdagangan berlian secara bertahap menjadi lebih terbuka. Pada 2008, De Beers mulai menjual berlian melalui lelang daring dan pada Juni tahun ini mulai melelang batu-batunyajuga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement