Selasa 10 Oct 2017 05:12 WIB

Anggota IATA Mulai Tinggalkan Penerbangan ke Venezuela

Pesawat terbang (ilustrasi)
Foto: AP
Pesawat terbang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BUENOS AIRES -- Argentine Airlines menunda penerbangan ke Venezuela, karena khawatir terhadap kondisi keamanan dan ketidakpastian politik di negara tersebut. Argentine Airlines merupakan satu diantara puluhan maskapai penerbangan lainnya yang telah melakukan tindakan serupa.

Wakil Presiden International Air transport Association (IATA) Peter Cerda menyatakan, situasi di Venezuela semakin sulit dan terisolasi. Sebab sebagian vesar anggota IATA telah meninggalkan Venezuela. Hanya ada sekitar enam atau tujuh operator penerbangan yang masih bertahan dengan frekuensi penerbangan sangat rendah.

"Venezuela menjadi terputus, ini praktis akan memutuskan transportasi dari seluruh dunia terutama melalui udara. Kami tidak bisa menemukan adanya solusi dalam jangka pendek," ujar Cerda dilansir BBC News, Senin (9/10).

Cerda mengatakan, lalu lintas penumpang di Venezuela turun 75 persen dalam empat tahun terakhir. Sebagian maskapai telah melaporkan kepada Pemerintah Venezuela mengenai kontrak yang belum dibayar, dan keselamatan awak pesawat.

Pada Agustus 2017, Presiden Panama Copa Pedro Heilbron mengatakan kepada AFP, perusahaan penerbangannya akan tetap beroperasi di Venezuela meski mengalami kesulitan. Untuk mengantisipasi keamanan, awak pesawat Panama Copa tidak akan menginap di kota-kota di Venezuela.

Maskapai penerbangan Amerika Serikat, United and Delta dan maskapai penerbangan Kolombia, Avianca juga telah menunda penerbangan ke Venezuela pada tahun ini. Sebelumnya, pada 2016 maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa telah menghentikan penerbangan ke Venezuela. Maskapai lainnya yang meninggalkan Venezuela yakni Air Canada, Aeromexico, Alitalia, Lan, Tam, dan Gol pada 2014 dan 2015.

Sejak 2003 Venezula telah mengoperasikan serangkaian kontrol terhadap pertukaran mata uang yang dikelola oleh pemerintah. Perusahaan penerbangan telah berusaha selama bertahun-tahun untuk mengikuti peraturan pemerintah yakni mengubah penggunaan mata uang Venezuela, bolivar ke dolar AS saat menjual tiket. Namun, pemerintah setempat sangat ketat dalam mengawasi jumlah mata uang asing yang masuk ke pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement