Kamis 28 Sep 2017 15:28 WIB

JK Inginkan BMT Bisa Mendorong Perekonomian Umat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong agar Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dapat berperan untuk meningkatkan perekonomian umat, dan memberikan akses keuangan yang capat dicapai oleh usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM). Apalagi, pembentukan BMT dimulai dari masjid-masjid yang kemudian dibina dan menjadi berkembang menjadi lebih baik.

"Karena itu, upaya BMT ini bukan hanya rama-ramai tapi bagaimana umat ini maju," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya ketika meresmikan pembukaan Silaturahim Nasional (Silatnas) Perhimpunan BMT Indonesia di Istana Wakil Presiden, Kamis (28/9).

JK mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pemerintah untuk memperluas akses keuangan kepada masyarakat dan UMKM. Salah satunya yakni pemerintah bertekad agar suku bunga UMKM bisa single digit.

Apalagi, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 4,75 persen. Dengan memperluas peran BMT, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan enterpreneur secara lebih luas.

"Sedangkan orang masjid jamaah masjid ingin menyimpan uang, tentunya jadi partisipasi di BMT," kata JK.

JK mengapresiasi pertumbuhan BMT di Indonesia yang jumlahnya saat ini mencapai 4 ribuan. Semua BMT yang terhimpun berbentuk kopreasi dan berada dibawah pembinaan Kementerian Koperasi dan UKM.

Dalam Silatnas 2017 tersebut, Jusuf Kalla menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman antara Perhimpunan BMT Indonesia dengan Lembaga Penyalur Dana Bergulir - Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Penandatanganan Nota Kesepahaman ini untuk melakukan penyaluran pembiayaan kepada anggota koperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement