REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo meresmikan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten. Ini menjadi kantor BI ke-46 di 34 provinsi yang ada.
"Kegiatan yang sebelumnya terbatas, sekarang bisa dilaksanakan secara penuh," ujar dia, Jumat (15/9) di Serang, Banten.
Gubernur BI lantas mencontohkan peran Kantor Perwakilan Provinsi untuk ikut menjaga inflasi di tingkat provinsi. Ia mengakui Banten telah memiliki perekonomian yang baik. Pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan kedua tahun ini adalah tertinggi kedua di pulau Jawa yakni 5,52 persen (yoy) dengan inflasi 0,07 persen (mtm).
Itu artinya provinsi Banten turut memberi sumbangsih dalam perekonomian nasional yang kuat. Kegiatan ekonomi di provinsi Banten berkontribusi sekitar tujuh persen terhadap ekonomi Jawa atau sekitar empat persen terhadap ekonomi nasional. "Kami meyakini ekonomi Banten akan terus berkembang dan berkontribusi bagi kuatnya perekonomian nasional," kata dia.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kelima di Indonesia, ia melanjutkan, konsumsi rumah tangga merupakan penggerak utama perekonomian di Banten, disusul kemudian oleh investasi dan ekspor. Di provinsi Banten, sektor industri pengolahan merupakan sektor utama, mencapai lebih dari 30 persen, diikuti sektor perdagangan.
Nantinya, kontribusi industri pengolahan perlu terus ditingkatkan terutama dengan mengembangkan industri potensial lainnya, seperti agro industri dan tekstil. Tapi tetap menjaga industri kimia dan industri elektronik yang merupakan subsektor utama saat ini.
Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten. (Humas BI)
Agus menambahkan, Banten memiliki 509 kilometer panjang pantai yang potensial menjadi sumber ekonomi dari sektor pariwisata. Hal tersebut perlu terus didorong agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan berkelanjutan.
Berbagai proyek infrastruktur yang sedang dan akan dibangun di provinsi ini juga menjadi nilai tambah untuk mendorong perekonomian Banten. Beberapa Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pemerintah berada di Banten seperti Kawasan Ekonomi Khusus berbasis pariwisata di Tanjung Lesung dan Tol Serang Panibang oleh Presiden RI. Sementara sektor pertanian juga menjasi potensi besar untuk Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Kepala Perwakilan Banten Budiharto Setyawan mengatakan, Bank Indonesia hadir di Provinsi Banten pada 28 Agustus 2008 dan menempati gedung sewa di Jalan Yusuf Martadilaga. Saat itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten hanya menjalankan fungsi terbatas yaitu fungsi advisory ekonomi keuangan dan pengembangan ekonomi daerah sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah.
Pengembangan ekonomi daerah difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi pada level rendah dan stabil serta mendorong pengembangan sektor riil dan UMKM. "Saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten memiliki sembilan fungsi," kata Budiharto.
Sembilan fungsi tersebut yaitu:
1. Fungsi Asesmen Ekonomi & Surveilans
2. Fungsi Data & Statistik Ekonomi Keuangan
3. Fungsi Koordinasi & Komunikasi Kebijakan
4. Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM
5. Fungsi Pengelolaan Uang Rupiah (PUR)
6. Fungsi Operasional Sistem Pembayaran (SP)
7. Fungsi Perizinan & Pengawasan SP dan PUR
8. Fungsi Analisis SP & PUR
9. Fungsi Iayanan pendukung internal
Lobby Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten. (Melisa Riska Putri)
Budiharto melanjutkan, Banten sejak dahulu hingga kini menjadi tujuan kegiatan perekonomian. Hal itu terbukti dengan peringkat investasi keempat di nasional. Berbagai perusahaan strategis baik domestik maupun internasional memiliki kantor dan memusatkan proses produksinya di Banten.
"Saat ini tercatat Iebih dari 1.600 perusahaan yang berada di Provinsi Banten, dengan industri strategis seperti baja dan kimia dasar," katanya.