REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Program kerjasama antar Provinsi mengenai pemberdayaan hewan ternak sapi merupakan bentuk kolaborasi pertama kalinya, yang diharapkan menjadi pilot project bagi Provinsi lain di Indonesia.
Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Bengkulu dan BUMP Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berkolaborasi guna merealisasikan target Provinsi Bengkulu sebagai lumbung daging nasional, karenanya pihak IPC Bengkulu akan memberi dukungan penuh agar program Swasembada daging terealisasi. General Manager PT Pelabuhan Indonesia II/IPC Bengkulu, Drajat Sulistyo mengatakan
Dukungan IPC Bengkulu berupa produktifitas bongkar muat, serta akan menyiapkan dermaga khusus ternak. Bahkan IPC Bengkulu akan membangun life stock terminal seluas 200 hektar yang peruntukannya untuk terminal hewan ternak, sekaligus menjadi Hub wilayah Sumatera.
"Kami siap mendukung swasembada daging di provinsi Bengkulu, dukungan IPC antara lain menyediakan fasilitas lahan untuk menampung hewan Sapi sebelum dikirim ke wilayah lain," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (3/9).
Sesuai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Kementerian Perhubungan yang diterbitkan pada bulan Desember 2016, master plan pengembangan pelabuhan Baai Bengkulu telah menyiapkan zonasi khusus peruntukan bagi kegiatan pengembangan hewan ternak antar Provinsi.
"Bagi IPC maupun Sekretariat Nasional BUMP, ini merupakan bukti dukungan penuh terhadap program nasional maupun daerah," pungkas Drajat.
Seperti diketahui, sebanyak 1.000 hewan ternak Sapi disepakati masok ke Provinsi Bengkulu dari Provinsi NTT melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Untuk pengiriman perdana, Jumat (1/9), BUMP NTT mengirim 500 ekor Sapi sesuai kesepakatan 1.000 ekor Sapi dari pelabuhan Tenau Kupang," kata Majestika, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu.
Sebanyak 500 ekor Sapi dari Kupang NTT diangkut menggunakan kapal cargo bernama Asia Putra (PT Pelayaran Sea Asih Lines) yang kegiatan bongkarnya di dermaga Nusantara 1 pelabuhan Baai Bengkulu. Selanjutnya kembali menuju pelabuhan Tenau Kupang pada hari Minggu (3/9) sesuai surat PPKB.