Kamis 24 Aug 2017 17:50 WIB

BRI Life Produksi Dua Film Pendek Bertemakan Asuransi

Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh memberikan keterangan kepada wartawan.
Foto: humas bri life
Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh memberikan keterangan kepada wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Untuk lebih memperkenalkan eksistensi di masyarakat, PT Asuransi BRI Life, perusahaan asuransi jiwa nasional milik PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk akan memproduksi dua film pendek bertemakan asuransi. Film yang masing masing berdurasi sekitar 3 menit ini disutradarai oleh Livi Zheng, sutradara muda berbakat asal Indonesia yang kariernya tengah berkibar di jagat perfilman Hollywood.

Kedua film pendek yang rencananya akan tayang di media sosial ini, dibuat BRI Life dengan tujuan untuk menggugah sisi emosional masyarakat. Masyarakat diingatkan pentingnya memiliki asuransi sebagai perlindungan bagi kehidupan agar dapat terus berjalan sesuai yang direncanakan dan yang diimpikan walalu musibah menghampiri.  

Selain itu kegiatan ini juga merupakan salah satu aktivitas BRI Life dalam berperan aktif menunjang inklusi keuangan dan literasi keuangan yang telah dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh mengatakan, BRI Life sangat peduli terhadap pertumbuhan industri asuransi di Tanah Air. "Melalui konsep literasi yang berbeda, BRI Life berusaha memberikan edukasi pentingnya berasuransi ke seluruh lapisan masyarakat, salah satunya melalui film pendek yang akan beredar di sosial media,” ujar dia.

Mengawali proses produksi kedua film pendek tersebut, digelar acara syukuran potong tumpeng pada Kamis (24/8) di dekat lokasi shooting, Sukabumi. Hadir dalam syukuran Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh, Wakil Pimpinan Wilayah Bank BRI Kanwil Bandung Tita Sriyatiati, serta Sutradara Livi Zheng bersama tim produksi.   

“Salah satu produk unggulan BRI Life adalah produk asuransi mikro yang menyasar segmen menengah ke bawah, kami berharap dengan dibuatnya film pendek tentang pentingnya asuransi, akan memberikan pengertian yang sederhana terutama di masyarakat yang sesuai dengan segmen asuransi mikro akan pentingnya berasuransi” tutur Fabiola.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keseluruhan proses shooting film dengan tema yang menyentuh ini, mengambil lokasi di daerah Sukabumi dengan menampilkan keindahan panoramanya. Pembuatan film akan memakan waktu produksi selama sepekan.

Film pertama garapan berjudul; “Life is Full of Surprises”, dimana pada alur cerita akan menampilkan latar belakang keunikan budaya Sukabumi, seperti pertunjukan permainan bola api dan cambuk api yang dikombinasikan dengan pencak silat. Film ini dibintangi oleh pemenang Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik pada Festival Film Indonesia 2011 Prisia Nasution.

Film ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang bahagia dan semuanya berubah, ketika ibu dari si anak gadis itu meninggal. Namun karena kegigihan anak tersebut akhirnya si anak menyadari bahwa hidup adalah penuh dengan kejutan. Aktor serta Aktris film pendukung lainnya adalah Annisa Hertani (nominator piala citra untuk pemeran utama wanita terbaik) serta Hengky Solaiman (aktor senior).   

Pada film kedua, judul yang dipilih adalah “Second Chance”. Beralur cerita tentang perjalanan hidup seorang penjual rujak yang telah mengalami cacat kaki dan menjadi pengrajin, sementara sang isteri harus turut bekerja untuk mencukupi keluarganya.  

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Dana Budiman mengatakan, ”Sukabumi adalah Kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali, dan kami menyambut baik dan sangat mendukung suksesnya proses pembuatan film yang mengambil lokasi shooting di wilayahnya tersebut”.  

Kedua film  rencananya akan diluncurkan pada akhir Oktober 2017, bertepatan dengan hari ulang tahun BRI Life ke-30. Sejak diakuisisi oleh Bank BRI pada akhir 2015, BRI Life optimistis untuk terus tumbuh menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam kurun waktu kurang dari lima tahun mendatang. Ini tentunya dengan dukungan kekuatan modal dan infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan induknya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement