Rabu 23 Aug 2017 13:17 WIB

Pabrik Semen di Rembang Dukung Pertumbuhan 4 Persen Produksi

Pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1).
Foto: Antara
Pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - PT Semen Indonesia, Tbk optimistis mampu meraih pertumbuhan produksi semen pada tahun ini hingga empat persen dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut seiring rencana program pembangunan pemerintah.

"Optimisme ini seiring dengan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang periode 2015-2019," kata Direktur Produksi dan Strategi PT Semen Indonesia Johan Samudra saat 'Public Expose Marathon' di Universitas Diponegoro Semarang, Selasa (22/8).

Seiring dengan RPJP dan RPJM, kata dia, pemerintah menargetkan pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 kilometer, jalan tol sepanjang 1.000 km, dan pemeliharaan jalan sepanjang 46.770 km.

Untuk infrastruktur penerbangan, ia mengatakan pemerintah juga berencana membangun sebanyak 15 bandara baru serta pembangunan bandara untuk pelayanan kargo udara.

Ada juga rencana pembangunan 14 kawasan industri baru di luar Pulau Jawa serta pembangunan kawasan-kawasan industri sebagai infrastruktur industri di wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI).

"Saat ini, pemerintah juga mendorong pertumbuhan sektor properti yang salah satunya adalah penyediaan perumahan bagi masyarakat, terutama kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," katanya.

Tentunya, kata dia, berbagai proyek pembangunan itu turut membantu peningkatan permintaan semen sehingga Semen Indonesia terus melakukan ekspansi untuk memenuhi permintaan pasar domestik.

"Pangsa pasar Semen Indonesia saat ini sekitar 41,7 persen dari total penjualan semen nasional. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi semen 24,7 ton atau naik 4 persen dari 26,36 juta ton pada 2016," ujar dia.

Dikatakan, Semen Indonesia memiliki berbagai keunggulan kompetitif dalam persaingan industri semen nasional, yakni empat Integrated Plant, dua Grinding Plant, 24 Packing Plant, serta didukung 30 gudang penyangga dan 12 pelabuhan khusus.

Guna memenuhi pertumbuhan permintaan semen, kata dia, Semen Indonesia tengah menyelesaikan berbagai proyek strategis. Di antaranya penyelesaian Pabrik Indarung VI dan Pabrik Rembang.

Dengan selesainya dua pabrik itu, lanjut dia, Semen Indonesia akan mendapatkan tambahan kapasitas sebesar enam juta ton per tahun, belum termasuk rencana pembangunan pabrik baru di Aceh dan Kupang.

"Pada semester I/2017, kami mencatat pendapatan Rp 12,7 triliun, atau tumbuh dua persen dari tahun sebelumnya Rp 12,47 triliun. EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp 2,65 triliun, turun dari sebelumnya Rp 3,41 triliun," kata Johan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement