Selasa 22 Aug 2017 14:35 WIB

Pupuk Indonesia Sokong Budi Daya Bawang Putih di Sembalun

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Dirut Pupuk Kaltim Bakir Pasaman (kiri), Dirut Pupuk Indonesia Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat (kedua dari kiri), Asdep Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Purnomo Sinarhadi (kedua dari kanan), dan Wakil Bupati Lombok Timur Haerul Warisin (kanan) dalam acara panen raya bawang putih di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (22/8).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Dirut Pupuk Kaltim Bakir Pasaman (kiri), Dirut Pupuk Indonesia Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat (kedua dari kiri), Asdep Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Purnomo Sinarhadi (kedua dari kanan), dan Wakil Bupati Lombok Timur Haerul Warisin (kanan) dalam acara panen raya bawang putih di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pupuk Kaltim, membantu pengembangan budi daya bawang putih di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui program Demonstration Plot (demplot).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, mengungkapkan dengan menerapkan teknologi dan pola pemupukan berimbang, produktivitas panen bawang putih terbukti meningkat cukup signifikan.

"Sejak Maret lalu kami melakukan kegiatan demplot di Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang di atas lahan seluas 2 hektar. Hasilnya setelah menggunakan pola pemupukan berimbang, produksi bawang putih melonjak saangat signifikan," ujar Aas dalam panen raya bawang putih di Desa Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (22/8).

Aas melanjutkan, hasil setelah menggunakan pola pemupukan berimbang, produksi bawang putih melonjak cukup signifikan dari yang biasanya dilakukan petani dengan hanya 12 ton hingga 15 ton per hektare.

Dalam demplot tersebut, Pupuk Indonesia menerapkan beberapa perlakuan dengan berbagai formula pemupukan dengan mengurangi penggunaan pupuk fosfat karena tanah di sini sudah kaya akan fosfat serta ditambahkan dengan pupuk organik.

"Hasil formula pemupukan yang terbaik akan kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah sebagai rekomendasi kami untuk budidaya bawang putih di daerah ini selanjutnya," kata Aas.

Aas menuturkan, demplot ini merupakan salah satu upaya BUMN menggairahkan kembali budidaya bawang putih di kawasan Sembalun yang pernah berjaya di tahun 80 dan 90-an, namun belakangan mulai ditinggalkan para petani karena kurang menguntungkan.

Aas berharap setelah melihat rekomendasi dari demplot ini, yang hasilnya signifikan, maka petani bawang putih di sini dapat kembali bergairah menanam bawang putih.

"Mungkin petani akan lebih tertarik menanam bawang putih karena menawarkan keuntungan yang lebih besar," ucap Aas.

Aas menambahkan, demplot tersebut juga dilakukan oleh petani setempat di atas lahan mereka sendiri, dan selama berlangsungnya demplot para petani memperoleh bantuan bibit, pupuk, serta pengawalan teknologi dan edukasi untuk menghasilkan produksi yang optimal.

"Hasil panen juga sepenuhnya diserahkan kepada petani," ungkap Aas.

Dirut Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman, mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan berupa bibit bawang putih sebesar 1,8 ton serta bantuan pupuk dan sarana produksi, yang terdiri atas pupuk NPK 16-16-16, pupuk hayati Ecofert, Biocomposer Biodex serta kegiatan penelitian yang berlangsung di dua desa, Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang telah disalurkan pada Januari lalu di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement