Kamis 06 Jul 2017 12:02 WIB

Maskapai AS Bersalah Jual Kursi yang Sudah Terisi ke Penumpang Lain

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
United Airlines
Foto: AP
United Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan United Airlines mengaku salah karena telah menjual kursi milik seorang balita berusia dua tahun pada penumpang dewasa lain yang dalam posisi standby. Atas kesalahannya itu, United Airlines telah meminta maaf pada Shirley Yamauchi, ibu dari balita yang kursinya dijual oleh pihak maskapai.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan telah meminta maaf pada Ibu Shirley Yamauchi beserta puteranya," kata perwakilan perusahaan, seperti dikutip The Telegraph, Kamis (6/7).

Peristiwa terjadi dalam pesawat dengan rute Houston-Boston pada 29 Juni lalu. Shirley sudah membayar tiket untuk kursi anaknya, Taizo, senilai 1.000 dolar AS. Keduanya sudah duduk di kursi masing-masing menunggu waktu lepas landas saat seorang pria datang dan mengklaim kursi Taizo.

"Saya mengatakan ke pria tersebut bahwa kursi Taizo sudah saya bayar. Tapi pria itu mengaku mendapatkan kursi standby," tutur Shirley.

Ia kemudian protes ke pramugari, namun mendapatkan jawaban bahwa pesawat sudah penuh. Lalu, karena pria tersebut bersikeras bahwa ia juga sudah membayar kursi pesawat, dengan terpaksa Shirley memindahkan Taizo ke pangkuannya. Belakangan, ia tahu bahwa pria itu mendapatkan kursi di menit-menit terakhir penerbangan hanya senilai 75 dolar AS.

"Saya merasa sangat tidak nyaman memangku Taizo selama penerbangan. Berat Taizo sudah setengah dari berat saya. Tangan dan kaki saya terasa sakit karena berbenturan dengan dinding pesawat," tutur Shirley.

Ia kemudian merujuk peristiwa yang menimpanya itu dengan insiden pemukulan dan penyeratan paksa seorang dokter berwajah Asia karena menolak menunda penerbangannya pada April lalu. "Saya sangat takut. Saya juga orang Asia, saya tidak ingin kejadian serupa menimpa saya."

Setibanya di Boston, Shirley diarahkan untuk menghubungi call center. Saat ia meminta pengembalian uang (refund), pihak maskapai menyatakan bahwa mereka harus membatalkan penerbangan pulang Shirley dan Taizo ke Hawaii agar dapat melakukan permintaan tersebut.

Sementara itu, dalam pernyatannya, United Airlines mengatakan bahwa kesalahan terjadi karena boarding pass milik Taizo tidak terpindai sempurna di pintu keberangkatan. Akibatnya, sistem di maskapai menganggap Taizo tidak melakukan check in. Sebagai konsekuensi, kursi tersebut akhirnya dijual ke penumpang lain yang dalam posisi standby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement