Senin 29 May 2017 09:58 WIB

Di Cina, Orang Bisa Berbagi Payung dan Bola Basket Melalui Aplikasi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Warga kota Beijing
Foto: REUTERS/Jason Lee
Warga kota Beijing

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Setelah heboh oleh layanan berbagi kendaraan dari Uber di Cina, kemudian tren berbagi sepeda yang tidak terpakai. Saat ini, start up Cina ingin berbagi payung, adukan beton, powerbank untuk handphone, dan bahkan bola basket.

''Setelah sekian tahun, Cina akhirnya merangkul akar komunisnya,'' kata seorang pengusaha dan salah satu pendiri Asia Innovations Group Andy Tian, di Beijing, seperti dikutip laman New York Times, Ahad (28/5).

Menurut Andy, intisari komunisme adalah berbagi bersama. Meski muncul pertanyaan apakah masyarakat benar-benar bisa berbagi segalanya, tapi tidak ada yang mempertanyakan gagasan tersebut.

Pengusaha Cina Xu Min menilai, ide tersebut sangat mungkin dilakukan. Pada bulan Maret, wiraswasta berusia 30 tahun dari Jiaxing, sebuah kota di provinsi Zhejiang, Cina Timur, datang dengan gagasan tentang layanan berbagi bola basket setelah dia mendengar beberapa temannya mengeluh tentang ketidaknyamanan berkeliling membawa bola.

Hanya empat hari kemudian, seorang bernama Xu, mendirikan Zhulegeqiu, yang memiliki arti kira -kira 'Rent a Ball'. ini memungkinkan penguna menyewa bola basket dari loker otomatis uang dirancang khusus di lapangan basket di seluruh negara itu.

Untuk menyewa bola, pengguna meminta kode pada loker dengan ponsel pintar mereka, dan membuka laci yang terdapat bola basket di dalamnya. Zhulegeqiu membebankan biaya sewa kepada pengguna sekitar satu renminbi atau sekitar 15 sen per jam.

Selain itu, diperlukan deposit sebesar 10 dolar AS, kecuali pengguna memiliki rating tinggi pada Sesame Credit, sistem penilaian kredit sosial yang dikembangkan oleh China Ant Financial, perusahaan jasa keuangan yang terafiliasi dengan Alibaba Group.

''Dalam jangka panjang, mungkin lebih hemat biaya untuk membeli daripada menyewa bola. Tapi kami pikir pengguna China bersedia membayar sedikit lebih untuk kenyamanan,'' ucap Xu.

Awal bulan ini, Zhulegeqiu mendapat suntikan investasi sekitar 1,4 juta dolar AS dari Modern Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang berbasis di Shanghai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement