Ahad 28 May 2017 22:51 WIB

Pembiayaan Syariah Bisa Jajaki Sektor Ritel dan Perdagangan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ada banyak cara memiliki kendaraan, salah satunya dengan kredit.
Foto: dok Republika
Ada banyak cara memiliki kendaraan, salah satunya dengan kredit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan syariah bisa menjajaki sektor baru. Pengamat Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics, Aziz Setiawan menilai membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini maka pembiayaan syariah juga bisa mengambil peran dalam investasi. Ia menilai sektor retail dan perdagangan memiliki potensi yang cukup baik dan resiko yang minim pada tahun ini.

Ia menilai hal ini didukung oleh membaiknya daya beli masyarakat pada saat ini dan beberapa harga komoditas yang sudah membaik pada tahun ini. Untuk sektor retail sendiri, Aziz menilai tren industri kendaraan bermotor menjadi salah satu yang cukup menarik perhatian.

Ia menjelaskan kebutuhan mayarakat Indonesia yang tinggi akan transportasi mendorong peningkatan secara signifikan pembiayaan jenis ini. Hal ini dapat dilihat dari total pembiayaan yang diberikan untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat masing-masing yang terus meningkat.

"Dalam perjembangam yang paling banyak dibiayai oleh industri perusahaan pembiayaan syariah adalah kendaraan bermotor baik beroda empat maupun beroda dua," ujar Aziz saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (28/5).

Ia mengatakan persyaratan pemberian pembiayaan yang cukup mudah dan didukung oleh pemrosesan pemberian pembiayaan yang cepat telah memperbesar total pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. "Tren ini sepertinya masih berlanjut," ujar Aziz.

Aziz mengatakan Di samping itu, industri perusahaan pembiayaan syariah juga menyalurkan pembiayaan untuk pembelian alat-alat berat, mesin dan pengangkutan, serta jenis barang lainnya yang meliputi alat-alat kantor, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

"Walaupun porsi pembiayaannya belum sebesar pembiayaan untuk kendaraan bermotor. Sektor ritel dan konsumer ini bisa didorong lagi," ujar Aziz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement