REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Untuk menunjang kegiatan keagamaan khususnya di bulan suci Ramadan 1438 H ini, PT PLN Distribusi Jawa Barat (DJBB) akan menyiapkan pasokan sistem kelistrikan di Jawa Barat pada dengan kapasitas sebesar 11.906 megawatt (MW).
Menurut General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, tahun lalu, beban puncak rata-rata pada bulan Ramadhan sebesar 5.544 MW pada siang hari. Sedangkan beban puncak rata-rata pada malam hari sebesar 6.252 MW. Beban puncak tertinggi pada siang hari sebesar 6.613 MW dan yang terendah sebesar 3.177 MW. Sedangkan pada malam hari, beban puncak tertinggi sebesar 6.895 MW dan terendah 4.239 MW.
"Sehingga daya yang ada akan mampu memasok sistem kelistrikan di Jawa Barat. Bahkan, sangat cukup untuk menopang aktivitas pelanggan selama menunaikan ibadah puasa maupun ibadah-ibadah lainnya," ujar Iwan kepada wartawan, Kamis (25/5).
Iwan mengatakan, untuk menjamin pasokan listrik tersebut, pihaknya menyiagakan setidaknya 483 petugas dan 10 buah mobil deteksi yang tersebar di 15 Area dan 91 Rayon untuk keandalan listrik yang akan menunjang aktivitas kerohanian warga muslim di Jabar.
Bahkan, kata dia, sejumlah area seperti Bogor, Bekasi, dan Majalaya sudah melaksanakan Gelar Pasukan Khusus bersama para pelaksana teknik untuk menjamin kesiapan petugas maupun peralatan. Selain itu, dilaksanakan juga pemeriksaan jaringan khusus agar seluruh instalasi listrik dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat khususnya dalam aktivitas keagamaan selama bulan suci ramadan.
Biasanya, kata dia, ada bulan ramadan pada umumnya terjadi dua kali peningkatan konsumsi energi listrik khususnya di malam hari yakni pukul 17.00 sampai pukul 22.00 WIB berkaitan dengan waktu berbuka puasa dan shalat tarawih. Kemudian, meningkat lagi pada pukul 02.00 sampai pukul 05.00 WIB di saat masyarakat melaksanakan santap sahur.
Hal ini yang cukup membedakan trend konsumsi energi listrik di Bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan hari biasanya. “Kami sudah siapkan petugas dan peralatannya, jangan sampai keandalan listrik menjadi kendala yang mengganggu aktivitas ibadah para pelanggan di bulan Ramadan terutama di waktu-waktu krusial seperti sahur dan berbuka puasa,” katanya.
Selain itu, kata dia, Ia juga mengintensifkan pengawasan keandalan di titik-titik penting selama Bulan Ramadan terutama di Masjid-Masjid dengan kapasitas jamaah yang besar dan lokasi yang strategis di sejumlah daerah. "Kami pastikan tidak ada hal yang mengurangi kekhusukan jamaah yang beribadah disana," katanya.
Terkait kegiatan pemadaman terencana yang berkaitan dengan pemeliharaan jaringan listrik, menurut Iwan, dipastikan tidak akan dilakukan di jam-jam menjelang berbuka puasa, malam hari ataupun waktu sahur. Apabila di waktu-waktu tersebut listrik padam, dapat dipastikan hal tersebut berkaitan dengan gangguan tidak terencana.
Penyebabnya, di antaranya karena gangguan kondisi alam, pohon, petir dan sebagainya. Oleh karena itu, kalau kondisi tersebut berlangsung masyarakat dapat langsung melaporkan ke Contact Center PLN 123 agar segera ditindaklanjuti oleh petugas selama 24 jam.