Selasa 16 May 2017 23:28 WIB

Italia Cari Peluang Investasi ke Asia Tenggara

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nur Aini
Chief Executive Officer of ENAV Asia Pacific Mauro Iannucci, Professor of Political Science at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore Yuen Foong Khong, Pengurus Gapenri Joseph Pangalila, Managing Director Europe & Asia, Partner and Board Member of Building Energy Sergio Benocci, Vice President of the Association Italy-ASEAN Romeo Orlandi (kedua dari kiri) menjadi pembicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia di Jakarta, Selasa (16/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Chief Executive Officer of ENAV Asia Pacific Mauro Iannucci, Professor of Political Science at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore Yuen Foong Khong, Pengurus Gapenri Joseph Pangalila, Managing Director Europe & Asia, Partner and Board Member of Building Energy Sergio Benocci, Vice President of the Association Italy-ASEAN Romeo Orlandi (kedua dari kiri) menjadi pembicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia di Jakarta, Selasa (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Italia menjajaki peluang investasi di Asia Tenggara (ASEAN). Hal ini ditandai dengan edisi pertama Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia yang diselenggarakan oleh The Italian House-Ambrosetti dan bekerja sama dengan Associazione Italia-ASEAN.

President Associazione Italia ASEAN Enrico Letta mengatakan, ASEAN merupakan pangsa pasar yang strategis bagi perusahaan-perusahaan Italia. Menurutnya, ASEAN saat ini sedang berkembang dengan kebutuhan teknologi yang besar dan memiliki peran besar pada level geopolitik. Berdasarkan sejarah dan pendekatannya, Italia diposisikan untuk mengambil kesempatan ini dan mengukir peran penting di ASEAN.

"ASEAN menawarkan dua hal penting yakni stabilitas dan pertumbuhan, sehingga menjadi daya tarik bagi berbagai perusahaan, institusi, dan para ahli," ujar Enrico di Jakarta, Selasa (16/5).

Menurut Enrico, ada ruang besar bagi Italia dan ASEAN untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Apalagi, Italia merupakan salah satu negara eksportir terbesar di Eropa. Tujuan dari Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia ini merupakan wadah untuk mendiskusikan berbagai peluang kerja sama ekonomi dan peningkatan investasi.

Peluang investasi yang dilirik oleh Italia di ASEAN di antaranya energi, infrastruktur, farmasi, pertanian, dan permesinan. Enrico menyatakan, dalam beberapa tahun ini perhatian Italia untuk ASEAN meningkat signifikan dalam konteks ketertarikan Asia Timur secara umum. Apalagi, ASEAN merupakan kekuatan ekonomi ke-7 di dunia dengan pertumbuhan antara 4 persen - 5 persen.

Pada pertemuan tingkat tinggi ini, Italia dan Indonesia fokus untuk membahas kerja sama di bidang energi. Menurut Enrico, Italia tertarik untuk bekerja sama di bidang energi terbarukan mulai dari geothermal, solar, maupun gas.

"Kita tahu bahwa energi sangat penting bagi Indonesia karena negara ini terdiri dari kepulauan sehingga membutuhkan konektivitaa yang baik," kata Enrico.

Selain itu, Italia juga tertarik untuk bekerja sama di bidang infrastruktur terutama dalam pembangunan kereta cepat. Enrico mengatakan, Italia mempunyai pengalaman yang mumpuni dalam membangun dan mengembangkan kereta cepat. Hal ini sesuai dengan keinginan Pemerintah Indonesia yang sedang membangun infrastruktur kereta api di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

"Oleh karena itu kita disini menawarkan peluang dan para ahli kita. Saya pikir ini poin penting dan mungkin, bidang penting lainnya seperti farmasi, teknologi tinggi, penerbangan dan makanan bisa dikerjasamakan," ujar Enrico.

Melalui Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan investasi Italia di Indonesia sebesar 10 persen per tahun. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Italia kuarter I 2017 sebesar 11,34 million dolar AS dengan 58 proyek. Italia menempati peringkat ke-25 dari 95 negara yang berinvestasi di Indonesia. Sementara itu, lima negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Jepang, Cina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Managing Partner & CEO The European House Ambrosetti Italy Valerio De Molli mengatakan, Pertemuan Tingkat Tinggi ini membuka peluang bagi pengusaha Italia untuk menggali potensi kerja sama ekonomi di Indonesia. Menurutnya, jaringan bisnis para pengusaha Italia dengan negara-negara ASEAN khususnya Indonesia masih minim. Dari ratusan pengusaha Italia yang hadir dalam pertemuan tersebut, sebanyak dua pertiganya baru pertama kali datang ke Indonesia.

"Ini bukan hanya konferensi tapi juga momen dan proses dimana kami ingin membawa bisnis di Indonesia dan ASEAN. Sehingga mereka bisa saling sharing, penjajakan, hingga akhirnya menciptakan investasi," ujar Valerio.

Pertemuan Tingkat Tinggi ini akan diselenggarakan setiap tahun di negara ASEAN lainnya. Pada 2018 mendatang, pertemuan akan digelar di Singapura. Valerio mengatakan, pada pertemuan edisi pertama ini belum membicarakan target investasi tetapi antara Italia dan ASEAN mencoba mengidentifikasi beberapa industri yang berpeluang untuk dikerjasamakan. Hasil utama bagi peserta pertemuan tersebut yakni memiliki pengetahuan, perasaan yang lebih personal, dan kepercayaan. Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia memiliki perspektif jangka panjang untuk menjadi acara tahunan yang mampu memberikan konten bernilai tambah, dan momen jaringan bagi komunitaa bisnis dan politik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement