REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas (migas) di luar negeri yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen target produksi sehingga target perusahaan di sektor hulu tercapai.
"Untuk merealisasikan target produksi 1,9 juta barel oil equivalen per day (BOEPD) pada 2025 dan mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, Pertamina akan menggencarkan akusisi aset migas di dalam dan di luar negeri," kata Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam dalam media gathering di Cirebon, Senin (10/4).
Syamsu mengatakan saat ini Pertamina telah memiliki blok-blok yang berprodukai di 12 negara, tiga di antaranya yang sudah berproduksi lebih dulu, yaitu Aljazair, Irak dan Malaysia, serta tambahan tiga blok produksi di Nigeria, Tanzania dan Gabon.
"Jadi sekarang kita bersyukur Pertamina ada di 12 negara," ungkapnya.
Pertamina juga tengah menyiapkan pengelolaan delapan blok terminasi tahun 2018 yang telah diserahkan pemerintah kepada Pertamina, termasuk di dalamnya di Sanga Sanga, Kalimantan Timur dan OSES.
Optimalisasi aset juga akan dilakukan di berbagai proyek domestik, seperti proyek PHE WMO Integration, Pengeboran Parang Nunukan, Pengeboran Randugunting, Optimalisasi peningkatan cadangan minyak (enhanced oil recovery/EOR) di sumur tua.
Optimalisasi aset ini untuk meningkatkan produksi migas agar target perusahaan di sektor hulu tercapai.