REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan koordinasi membahas ketersediaan stok pangan dan upaya menstabilkan harga untuk kebutuhan sebelum sampai sesudah bulan Ramadhan.
"Stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton, cukup untuk kebutuhan delapan bulan ke depan. Stok ini merupakan hasil panen dari dua hingga tiga bulan yang lalu, tetapi cukup untuk delapan bulan ke depan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (28/3).
Dikatakan Amran, harga bawang merah cenderung turun, stoknya cukup. Pemerintah sepakat, Bulog sudah punya gudang kapasitas 1.000 ton sehingga target satu bulan ke depan stok itu sudah tersedia. "Ini persiapan manakala harga bergerak naik, kita bergerak lebih awal," katanya.
Kemudian, disiapkan pula bawang merah 2.000 ton dan bawang putih 1.000 ton. Disepakati, Kementerian Pertanian menyiapkan bawang, gudangnya dibeli oleh Bulog, kemudian gudangnya dipersiapkan oleh Kementerian Perdagangan.
"Ini sinergi yang kami buat untuk menghadapi kebutuhan pangan sebelum sampai sesudah Ramadhan," ungkap Amran.
Terkait daging sapi, Amran mengatakan stok daging sapi yang dimiliki pemerintah mencapai 40 ribu ton. Ke depan pemerintah berencana enambah lagi stok tersebut sehingga mencapai 50 ribu ton. Sementara kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadhan hanya 30 ribu ton.
"Stok daging saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan. Harganya maksimal Rp 80 ribu per kg, bahkan ada yang jual Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kg, yang terpenting tidak boleh ada yang jual melebihi Rp 80 ribu per kg," katanya.
Mentan pun menyampaikan harga cabai saat ini sudah menurun sebagai hasil dari program tiga bulan lalu yakni melakukan gerakan tanam cabai secara nasional. "Yang kami khawatikan adalah harga tiba-tiba tidak terkendali sehingga kami siapkan juga upaya untuk menjaga stok dan harga cabai," imbuhnya.
Upaya lain yang dilakukan Kementan dan Kemendag dalam menjamin ketersediaan stok dan menstabilkan harga yakni menurunkan tim ke lapangan. Tim ini pun akan mengundang Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan untuk membahas data stok dan perkembangan harga sehingga Kementan dan Kemendag mengantisipasi jumlah stok di daerah agar pemerintah pusat dapat mengatur dan menjamin sarana distribusinya, pasokan pangan sampai cepat ke pasar dengan tetap menjaga stabilitas harga.
Terkait ketersediaan minyak goreng curah, stok yang dimiliki pemerintah saat ini sebanyak satu juta ton. Stok ini disiapkan untuk diguyurkan ke pasar ketika terjadi sesuatu yakni gejolak harga dan kekurangan pasokan.
Dengan cara tersebut, para spekulan tidak mungkin akan berani mengambil langkah-langkah yang pasti merugikan sebab ketika ada gejolak harga, pemerintah akan guyurkan pasokan minyak goreng ke pasar sehingga pengusaha tidak mau menanggung rugi.