Jumat 01 Mar 2024 15:05 WIB

Kemenperin Pastikan Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan

Stok itu termasuk gula jenis kristal putih serta kristal rafinasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas membawa minyak goreng untuk dijual saat gelar pangan murah di Lapangan Yonzipur 9, Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/12/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas membawa minyak goreng untuk dijual saat gelar pangan murah di Lapangan Yonzipur 9, Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, stok enam komoditas utama aman menjelang Ramadhan. Enam komoditas itu meliputi gula, minyak goreng, jagung, tepung terigu, beras pecah, dan daging.

"Kami sampaikan, kondisi untuk kesiapan di Ramadhan dan Idul Fitri. Secara garis besar untuk enam komoditas tersebut istilahnya aman," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Yulia Astuti di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga

Kementerian mencatat, ketersediaan gula cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional sekitar tiga sampai empat bulan ke depan. Stok itu termasuk gula jenis kristal putih serta kristal rafinasi.

Sedangkan terkait minyak goreng, dirinya mengatakan industri tersebut sudah memproduksi sebanyak 20,6 juta ton. Maka menurutnya, bisa mencukupi kebutuhan nasional hingga setelah Idul Fitri.

"Ini dalam catatan kami sudah mencukupi untuk satu sampai 1,5 bulan ke depan. Jadi istilahnya untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri ini stok minyak goreng juga aman," jelas dia.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) menyatakan, stok beras aman jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Itu karena, akan ada tambahan stok sekitar 3,5 juta ton dari hasil panen raya yang dimulai Maret mendatang.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, biasanya konsumsi beras saat Ramadhan naik 20 sampai 30 persen. Meski begitu, dirinya menyatakan, stok yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement