Senin 27 Mar 2017 12:46 WIB

Sri Mulyani: Indonesia Mampu Menjaga Konsumsi dan Investasi Saat Global tidak

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Sarana Multigriya Finansial (SMF) Investor Gathering 2017, di Jakarta, Senin (27/3).
Foto: Idealisasi Masyrafina/Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Sarana Multigriya Finansial (SMF) Investor Gathering 2017, di Jakarta, Senin (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, maka perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) akan semakin besar. Diperkirakan populasi penduduk perkotaan akan meningkat mendekati 68 persen dari yang sebelumnya 52 persen pada 2016.

Hal tersebut disampaikannya pada acara PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF Investor Gathering 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3).

Sri Mulyani menuturkan, pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun rata-rata tumbuh sebesar 5,6 persen. Bahkan saat banyak negara mengalami perlambatan akibat krisis keuangan dan turunnya harga komoditas Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen.

"Saat global environment tidak mampu dengan jumlah penduduk 250 juta, maka Indonesia mampu menjaga konsumsi rumah tangga, investasi, dan dalam hal waktu tentu kami gunakan government spending sebagai bantalan atau countercyclical sebagai bagian APBN yang merupakan alat penting mengelola ekonomi Indonesia,"ujar Sri Mulyani.

Ia menuturkan, pemerintah akan terus menjaga berbagai aspek dan daya beli masyarakat agar mendorong kemudahan berinvestasi di Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, implikasinya dari sisi permintaan domestik dan kondisi ekonomi masyarakat yang lebih baik.

"Ini faktor yang cukup kuat, yaitu urbanisasi. Jumlah populasi di perkotaan 52 persen dan diperkirakan mendekati 68 persen,"kata Sri.

Menurut Sri, semua negara maju mengalami proses urbanisasi terlebih dahulu. Secara global, saat ini proses urbanisasi di Indonesia tumbuh 4,1 persen dibandingkan Cina yang meskipun perekonomiannya selama 30 tahun tumbuh tinggi, urbanisasi hanya tumbuh 3,1 persen. Adapun urbanisasi India juga hanya tumbuh 3,1 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement