Sabtu 11 Mar 2017 02:09 WIB

Galeri Investasi Tantang Warga Kampus Praktik Pengetahuan Pasar Modal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Pekerja berdiri didekat layar pergerakan Indeks harga Saham gabungan (IHSG), Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (21/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja berdiri didekat layar pergerakan Indeks harga Saham gabungan (IHSG), Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Keberadaan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menantang warga kampus untuk mempraktikkan pengetahuan pasar modal. Apalagi, investasi di pasar modal saat ini lebih mudah dengan banyaknya informasi dan modal awal yang murah.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana I Nyoman Mahaendra Yasa mengatakan, perguruan tinggi berkontribusi dalam pengenalan pasar modal. Ini akan memberi kontribusi yang baik bagi pasar modal. Galeri Investasi ke-250 di Universitas Udayana, Bali, ini jadi peluang dan tantangan.

"Bagi mahasiswa dan akademisi, Galeri Investasi ini sarana praktik, sehingga tidak hanya tahu teori, tapi bisa praktik dan merasakan hasilnya," kata Mahaendra di Kampus FEB Unud, Jumat (10/3).

Karena selalu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, Bali terus menawarkan peluang investasi. Rapor ketimpangan di Bali juga rendah dengan tingkat pengangguran hanya 1,89 persen dan kemiskinan 4,23 persen. Nilai transaksi Bali sudah meningkat 34 persen dengan nilai Rp 5 triliun. "Didukung indikator makro ekonomi itu, peluang investasi makin besar," kata Mahaendra.

Secara umum, pasar modal belum direspons maksimal. Yang terbayang oleh publik dari pasar modal adalah risiko. Ini yang perlu jadi bahan edukasi karena risiko bisa dikelola. Pun informasi asimetris berkaitan dengan instrumen dan kinerja emiten.

Juga tingkat imbal hasil dibanding deposito yang jadi tantangan sendiri pasar modal. Padahal, bunga tinggi juga berpengaruh pada sektor usaha lainnya. Maka, peluang-peluang masuk ke pasar modal harus diciptakan.

Presiden Direktur Phillip Securities Indonesia Daniel Teja mengatakan, banyak yang berpikir investasi di pasar modal bersifat jangka pendek. Namun bila melihat lebih jauh, investasi di pasar modal bisa jadi awal memulai bisnis. Karena investor pemula hanya perlu memasukkan modal kecil untuk memiliki sebuh perusahaan.

''Saat ini, investasi di pasar modal mudah sekali. Investasi bisa dimulai dari modal kecil, ilmu dan informasi bisa didapat mudah dari ponsel,'' tutur Daniel.

Karena itu, Daniel mengajak mahasiswa Unud untuk menggunakan Galeri Investasi untuk belajar instrumen pasar modal lainnya selain saham. Phillip Securities komitmen bila ada yang kurang, mereka siap datangkan pengajar untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Universitas Udayana. "Jangan malu bertanya dan kami siap membantu," ungkap Daniel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement