Jumat 24 Feb 2017 17:16 WIB

Raja Salman Datang, Pemerintah Bakal Negosiasi Harga Minyak

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu pengeboran minyak milik Saudi Aramco.
Foto: NET
Salah satu pengeboran minyak milik Saudi Aramco.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merespon kedatangan Raja Salman ke Indonesia. Pemimpin Arab Saudi itu berkunjung ke tanah air awal Maret 2017.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan pemerintah berharap adanya kerjasama kedua kubu dalam bisnis minyak. "Kita minta kepada Arab agar Indonesia termasuk negara yang bisa membeli minyak di Arab dengan reverse price, preferred price, ini berbeda dengan harga normal," kata Sujatmiko, di kantornya, Jumat (24/2).

Pemerintah, lanjut Sujatmiko mengapresiasi adanya kerjasama antara Pertamina dengan perusahaan Arab, Saudi Aramco dalam pengembangan kilang Cilacap. Dalam proyek tersebut Joint Venture antara Pertamina dengan Aramco tidak sebatas pengembangan kilang, tetapi juga kepastian memperoleh pasokan minyak mentah dari perusahaan minyak asal Arab Saudi tersebut.

"Pada proyek RDMP Clacap, kita melalui ESDM berharap pemerintah Arab Saudi itu dapat merealisasikan JV company," ujarnya menerangkan.

Dalam kunjungan Raja Salman, Pemerintah kata Sujatmiko akan mendorong dan mengingatkan seputar kerja sama perusahaan dua negara tersebut. "(Kerja sama) G to G, Pertamina masuk, dan bisa,kalo sinyalnya ada, kita akan terus menjaga Aramco juga akan ke sini, reciprocal relationship, preferred price-nya indonesia bisa mendapatkan," tuturnya.

Ia menerangkan saat ini pemerintah fokus mencari pasokan minyak untuk memenuhi kebutuhan nasional 1,6 juta barel per hari. Caranya dengan pengerjaan dan pengembangan kilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement