Rabu 01 Feb 2017 04:16 WIB

Bulog Siapkan Investasi Rp 2,3 Triliun Kembangkan Infrastruktur Pascapanen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
jagung
jagung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menjaga ketahanan pangan, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) siapkan dana investasi sebesar Rp 2,3 triliun tahun ini. Dana tersebut di antaranya dari Penyertaan Modal Negara (PMN) serta kas internal.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan, perusahaan mendapatkan PNM sebanyak Rp 2 triliun. Rencananya akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur pascapanen.

"Perhitungan kami Rp 1,4 triliun selama setahun, akan kami serap dari total PNM. Lalu investasi yang tanpa PNM itu ada dari kas bulog Rp 900 miliar. Jadi artinya 2017 keluar investasi Rp 2,3 triliun," jelas Djarot kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, (31/1).

Menurut Djarot, infrastruktur pascapanen harus diperkuat. Hal itu demi mengantisipasi permasalahan yang selama ini dihadapi Perum Bulog.

Permasalah tersebut seperti penyerapan jagung yang kadar airnya masih tinggi. Dengan belum lengkapnya infrastruktur pascapanen maka sangat berisiko jika Bulog tetap menyerap jagung yang mudah terkena penyakit itu.

Djarot pun menyatakan, target pengadaan beras dalam negeri tahun ini sebanyak 3,7 ton. "Itu terbagi dua, 3,5 ton sebagai PSO (Public Service Obligation) dan 500 ribu sebagai komersial. Pembagiannya mungkin akan berubah sesuai kondisi yang dihadapi," ujarnya.

Ia menegaskan, pada 2017 Bulog bersemangat untuk tidak melakukan impor beras, kecuali dalam keadaan terpaksa. Sebelumnya, pada 2016 terdapat sekitar 538 ton beras impor yang masuk ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement