Rabu 23 Jul 2025 08:53 WIB

Kemnaker Catat Jumlah PHK Hingga Juni Capai 42 Ribu Pekerja, Daerah Ini Paling Banyak

Jumlah orang yang di-PHK Hingga Juni meningkat 32,19 persen dibandingkan 2024.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pencari kerja mengantre saat menghadiri acara Jakarta Jobfair di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Jakarta Jobfair 2025 di dua titik yakni di GOR Pasar Minggu dan GOR Soemantri yang berlangsung pada 16-17 Juli. Jakarta Jobfair tersebut diikuti oleh sebanyak 40 perusahaan dengan membuka sekitar 2.000 lapangan pekerjaan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah pencari kerja mengantre saat menghadiri acara Jakarta Jobfair di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Jakarta Jobfair 2025 di dua titik yakni di GOR Pasar Minggu dan GOR Soemantri yang berlangsung pada 16-17 Juli. Jakarta Jobfair tersebut diikuti oleh sebanyak 40 perusahaan dengan membuka sekitar 2.000 lapangan pekerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kegenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pada periode Januari-Juni 2025 mencapai 42.385 orang. Jumlah ini meningkat 32,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada bulan Juni saja, angka PHK mencapai 1.609 orang. Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 28,59 persen dari total tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan.

Baca Juga

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan tren PHK pada 2025 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Meskipun, tren PHK pada bulan Juni lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Ada satu tren yang sebetulnya tahun 2-25 memang agak lebih tinggi, tapi di dalam bulan Juni ini, data kemarin agak turun," ujarnya di Kompleks Parlemen, Selasa (22/7/2025).

Ada tiga sektor industri yang menyumbang PHK terbanyak, yaitu industri penglahan, perdagangan besar dan eceran, dan pertambangan dan penggalian.

Menurut data yang ada di Kemnaker, jumlah karyawan yang di-PHK terbanyak terjadi pada Februari 2025. Pada bulan Februari 2025 terdapat 17.796 orang yang ter-PHK dengan terbanyak dari Provinsi Jawa Tengah.

Pada periode Januari-Juni 2025, korban PHK terbanyak berasal dari tiga provinsi, yaitu Jawa Tengah (10.995), Jawa Barat (9.494), dan Banten (4.267). Jika dibandingkan dengan PHK 2024, jumlah PHK tahun ini naik 32,19 persen dari 32.064 orang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement