Kamis 19 Jan 2017 21:07 WIB

Paket Kebijakan Ekonomi Ke-15 Butuh Penelitian Khusus

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutannya saat meresmikan pelayanan perizinan online dengan digital signature di Gedung Kementerian Pergadangan, Jakarta, Jumat (23/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutannya saat meresmikan pelayanan perizinan online dengan digital signature di Gedung Kementerian Pergadangan, Jakarta, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian tengah merampungkan paket kebijakan ekonomi (PKE) ke-15. ‎PKE ini diharap bisa selesai akhir bulan ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, terdapat dua hal yang akan dimasukan dalam kebijakan terbaru, yakni terkait dengan Indonesia National Single Windows (INSW) serta proses kelogistikan.

"Terus terang saya mencoba supaya akhir bulan ini," kata Darmin ditemui di Istana Negara, Kamis (19/1).

Meski demikian, Darmin menilai bahwa perampungan PKE ini cukup sulit dan membutuhkan waktu agak lama. Sebab terdapat beberapa hal, khususnya di sektor INSW yang memerlukan kiat-kiat tertentu sehingga PKE ini bisa dijalankan oleh semua pihak.

"Karena perlu penelitian, bukan cuma diskusi. Tapi kita akan ngejar akhir bulan," paparnya.

Sebelumnya, Darmin memang menyebut bahwa satu topik yakni tentang kelogistikan sudah ada cukup dalam di Kemenko. Namun, untuk INSW yang masih ada hubungannya dengan logistik masih ada perbincangan khusus yang harus diselesaikan. Untuk paket ke-15 yang berhubungan dengan INSW pun akan lebih diarahkan ke dalam ekspor dan impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement