REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kementerian Pariwisata menarget Lombok menjadi destinasi baru bagi turis asal Korea Selatan. Tahun ini, Kemenpar menarget bisa mendatangkan 20 juta wisatawan asing.
Kemenpar bekerja sama dengan ASEAN-Korea Centre menyelenggarakan Capacity Building Workshop di Lombok dengan tema "Lombok: Opening New Dimensions for Korean Travellers" pada Rabu (11/1) dan Kamis (12/1). Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Korea Selatan (Korsel) selalu meningkat setiap tahunnya.
"Jumlah kunjungan wisatawan Korea Selatan ke Indonesia pada 2015 meningkat menjadi 338.671 orang atau naik tiga persen dibanding 2014 yang sebesar 328.122 orang," ujarnya di Hotel Sheraton, Lombok Barat, NTB, Kamis (12/1).
Namun, pada 2016 diperkirakan kunjungan wisman Korsel menurun menjadi 320 ribu orang dan tidak sesuai target yang dicanangkan sebanyak 400 ribu orang. "Sambil menunggu pengumpulan data difinalisasi, perkiraan kunjungan wisatawan Korsel tahun 2016 kemungkinan hanya mencapai 320 ribu orang," ungkapnya.
Dalam workshop ini juga untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dan penyebab utama penurunan wisman Korsel ke Indonesia. Kontribusi wisman asal Korsel masih kecil yakni tidak lebih dari dua persen dari total kunjungan seluruh wisman pada 2015. "Tren wisatawan Korsel sebenarnya peluang yang sangat besar bagi Indonesia, oleh sebab itu dengan menemukan penyebab penurunan wisman Korsel tahun lalu pasti bisa disusun strategi atau kiat untuk meningkatkan wisman Korsel ke Indonesia," ujarnya.
Sekjen ASEAN Korea Centre (AKC) Kim Young-sun berharap melalui kegiatan ini dapat mengingkatkan kompetensi industri parwisata di Lombok dalam memberikan pelayanan kepada wisman Korea. Kegiatan ini juga membuka kesempatan yang lebih besar bagi wisatawan Korea untuk dapat mengenal lebih jauh mengenai keindahan destinasi wisata yang ada di Lombok.
Ia menyatakan, perlunya penawaran paket bersama Bali-Lombok untuk membuka wawasan wisman Korsel tentang Lombok terlebih dahulu. Dia menyampaikan karakteristik wisman Korsel yang harus tahu lebih dahulu tempat tujuan wisata secara jelas sebelum memutuskan.
"Di samping seperti apa persepsi orang-orang Korsel terhadap destinasi parwisata dan apa yang mereka ingin mengunjungi suatu destinasi harus dipahami terlebih dahulu, sehingga produk-produk pariwisata mampu memanuhi keinginan mereka," ucapnya.