REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama periode Januari—Juli 2024 mencapai 7,75 juta. Jumlah ini naik 20,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Jumlah kunjungan wisman hingga Juli 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Sementara itu, kunjungan wisman pada Juli 2024 saja mencapai 1,31 juta kunjungan atau meningkat 9,42 persen dibandingkan Juni 2024. Jumlah ini juga naik 16,91 persen dibandingkan Juli 2023.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Juli 2024 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 177,71 ribu kunjungan (13,56 persen), diikuti oleh wisman berkebangsaan Australia sebanyak 166,92 ribu (12,73 persen), China 126,11 ribu (9,62 persen), dan Singapura 102,32 ribu (7,81 persen).
Bandara Ngurah Rai di Bali dan Soekarno-Hatta di Banten tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 90,21 persen atau mencapai 897,25 ribu kunjungan. Dalam rata-rata lama tinggal, wisman yang meninggalkan Indonesia pada Juli 2024 telah menghabiskan waktu selama 8,10 malam di Indonesia.
Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 3,67 malam, sedangkan wisman yang berasal dari Afrika memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 15,74 malam. Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Yaman selama 35,75 malam.