Rabu 28 Dec 2016 06:05 WIB

Konversi Jadi Cara Tingkatkan Share Perbankan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Syafii Antonio
Foto: .
Syafii Antonio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar keuangan syariah M. Syafi'i Antonio mengatakan, untuk meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah maka bank syariah yang masih dalam bentuk unit usaha syariah (UUS) didorong untuk melakukan konversi ketimbang spin off. Konversi bank syariah ini dinilai lebih efisien karena permodalan tidak akan terpecah.

Menurut Syafi'i apabila UUS melakukan spin off maka induk perusahaan harus memberikan modal ke anak perusahaan syariahnya. Dengan demikian, berarti kekuatan induk akan ditarik ke kekuatan anak perusahaan syariahnya sehingga modal terpecah. Selain itu, jika UUS melakukan spin off maka nantinya akan terbentuk dua direksi yakni direksi induk dan direksi anak perusahaan syariah.

"Kalau konversi direksi hanya satu saja dan ini akan lebih efisien, nah pilihan-pilihan ini yang harus didorong," ujar Syafi'i di Jakarta, Selasa (27/12).

Peningkatan pangsa pasar industri perbankan syariah melalui konversi sudah dibuktikan dengan hijrahnya Bank Aceh menjadi bank umum syariah. Konversi Bank Aceh ini telah meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah dari 4,81 persen pada Juli 2016 menjadi 5,13 persen pada saat ini. Syafi'i mendorong agar bank pembangunan daerah (BPD) lainnya juga dapat melakukan konversi menjadi bank umum syariah sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah karena telah berpindah buku.

Syafi'i mengatakan, pada 2017 mendatang direncanakan Bank NTB akan konversi menjadi bank umum syariah dan saat ini sedang dalam proses persiapan. Menurutnya, konversi Bank NTB menjadi bank umum syariah belum akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan pangsa pasar industri keuangan syariah secara menyeluruh.

"Mungkin sekitar 0,2 persen sampai 0,3 persen, karena dia (aset Bank NTB) hanya Rp 8 triliun," ujar Syafi'i.

Dengan konversinya Bank NTB pada 2017 mendatang, Syafi'i memprediksi pangsa pasar industri perbankan syariah belum mencapai 5,5 persen. Bank Aceh memberikan kontribusi yang siginifikan karena telah memiliki aset sekitar Rp 20,09 triliun per September 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement