REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG -- Pabrik semen PT Conch South Kalimantan yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berjanji akan mengurangi tenaga kerja asal Cina yang saat ini mencapai ratusan orang. Hal ini disampaikan Humas PT Conch Yandri di Tanjung, Kamis mengingat sorotan banyaknya tenaga kerja asing asal Cina bekerja di pabrik semen ini.
"Saat ini tenaga kerja asing asal Tiongkok hanya 121 orang dan rencananya 2017 akan dikurangi hingga tersisa 70 orang," kata Yandri.
Yandri menegaskan karyawan pabrik semen yang sudah berproduksi sekitar dua tahun ini masih didominasi tenaga kerja lokal atau asal Indonesia. Jumlah tenaga kerja asal Indonesia sendiri pengakuan Yandri mencapai 423 orang dengan upah pekerja paling bawah sekitar Rp 3,2 juta.
Keberadaan tenaga kerja asal Cina selain di PT Conch, termasuk juga sub kontraktornya seperti PT Eternal Richway, Sinokon dan MCC. Namun Yandri menegaskan semuanya sudah dipulangkan ke Cina.
"Tenaga kerja asal Cina yang bekerja di sub kontraktor PT Conch semuanya sudah dipulangkan karena itu barak atau mess eks karyawan sekarang sudah diubah menjadi kebun buah," ujar dia menjelaskan.
Terpisah Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong Kusmadi Uwis mengatakan PT Conch bisa terbuka terkait jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di sana. Termasuk melaksanakan Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang retribusi perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
"Keberadaan tenaga kerja asing di PT Conch perlu pengawasan yang ketat termasuk kepatuhan membayar retribusi perpanjangan."
(Baca Juga: Tenaga Kerja Asing Asal Cina Serbu Pabrik Garmen di Sukabumi)