Selasa 20 Dec 2016 05:40 WIB

Holding PTPN Bidik Pendapatan Rp 46 Triliun pada 2017

 Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.  (Republika)
Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PTPN III (Persero) Holding menargetkan pendapatan perusahaan pada tahun 2017 mencapai sekitar Rp 46 triliun, tumbuh 6,94 persen dibanding pendapatan 2016 yang diperkirakan mencapai Rp 34,6 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan 2017 mengindikasikan program transformasi bisnis perseroan mulai menunjukkan hasil," kata Direktur Utama PTPN III Holding Elia Massa Manik, di Jakarta, Senin (19/12).

Menurut dia, transformasi bisnis yang sudah berjalan sesuai jalur (on the track) juga dapat mampu membukukan laba sekitar Rp 600 miliar, naik dari tahun 2016 yang diprognosa rugi sebesar Rp  226 miliar. Ia menjelaskan, pendapatan selama tahun 2017 diperoleh dari hasil produksi sawit sekitar Rp 29 triliun naik dari sebelumnya Rp 22 triliun.

Selanjutnya kontribusi pendapatan dari komoditas karet sebesar Rp4,2 triliun, gula sebesar Rp7,8 triliun, teh Rp1,5 triliun, dan komoditas kopi, tembakau, kakao, aneka kayuan, buah-buahan dan aneka tanaman lainnya Rp3,8 triliun.

Meskipun penjualan dan laba usaha PTPN III Holding pada 2017 diperkirakan meningkat dari tahun sebelumnya, namun Massa yang baru menjabat sejak April 2016 itu mengaku belum puas, sehingga transformasi harus terus dilanjutkan.

"Dari 14 PTPN yang ada, 8 diantaranya masih membukukan rugi. Ini yang harus dicarikan terobosan dalam holding agar seluruhnya memiliki kinerja keuangan yang positif," tegasnya.

Program utama PTPN Holding selama 2017 yaitu fokus pada peningkatan volume produksi empat komoditas yaitu sawit, karet, gula dan teh. "Saat ini produksi sawit PTPN hanya 18,2 ton tandan buah segar (TBS) per hektare, lebih rendah 30 persen dari produksi sawit swasta sebesar 24-25 ton ton TBS per hektare," ujar Massa.

Fokus transformasi bisnis juga dilakukan untuk pengembangan hilirasi, pemberdayaan litbang, penguatan marketing strategy, serta implementasi teknologi informasi terintegrasi termasi penerapan entreprise resources planning dan e-procurement.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement