REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pmerintah tengah berupaya meningkatkan peran pendidikan kejuruan dan vokasi dalam menunjang penyediaan tenaga kerja agar sesuai kebutuhan di dunia industri. Upaya ini diimplementasikan melalui Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka peningkatan kompetensi, kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
“Dalam rapat terbatas dengan para Menteri Kabinet Kerja beberapa waktu lalu, Bapak Presiden Joko Widodo telah mengarahkan kepada Kementerian Perindustrian agar menjadi leading ministry untuk pengembangan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri secara nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin)Airlangga Hartarto usai memberikan sambutan pada Pelantikan Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian akhir pekan kemarin.
Untuk menjalankan arahan Presiden, Kemenperin segera melakukan langkah-langkah strategis, yang meliputi penyusunan proyeksi pengembangan, jenis kompetensi dan lokasi industri khususnya yang terkait dengan lulusan SMK. Kemenperin juga akan mendorong peningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih luas lagi bagi siswa SMK untuk melakukan praktek kerja lapangan dan program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK.
Pelaku Industri juga akan diminta memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur, mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), serta mengusulkan program pemanfaatan tenaga ahli di perusahaan-perusahaan industri yang purna bakti untuk dijadikan tenaga pengajar di SMK.
Airlangga telah menugaskan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait maupun dengan dunia usaha. Sebagai langkah awal, akhir November kemarin telah ditandatangani Nota Kesepahaman Bersama oleh lima Menteri dan disaksikan dua Menko dalam pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi.
Pada kesempatan itu, dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara dunia usaha industri dengan SMK-SMK dalam rangka pembinaan sekolah kejuruan dan vokasi."Bahkan, saya telah berbicara dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia agar pendidikan vokasi masuk dalam kerangka kerja sama IA-CEPA," ujarnya.