REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) merambah pembiayaan syariah dengan mendirikan unit usaha yang ditargetkan beroperasi awal 2017. Hal itu dilakukan karena potensi pasar yang tinggi mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
"Kami tidak mau ketinggalan dari 2014 akhir sudah merencanakan untuk mendukung keuangan syariah khususnya pembiayaan infrastruktur," kata Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini disela-sela forum internasional terkait pembangunan ekonomi yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (9/12).
Menurut dia, saat ini unit usaha syariah tersebut dalam tahap persiapan operasional dengan telah memenuhi kelengkapan sisi perangkat legal di antaranya izin yang telah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyesuaian anggaran dasar, persetujuan pemegang saham, dan persetujuan dewan pengawas syariah berdasarkan rekomendasi Dewan Syariah Nasional. Emma menuturkan, pasar syariah di Indonesia sangat menjanjikan dan bersifat dapat melengkapi pasar konvensional yang selama ini berlaku.
Meski Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia tetapi penyerapan produk syariah masih dinilai tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Untuk mengisi ceruk yang masih bisa dioptimalkan tersebut, SMI optimistis dapat memerankan fungsi yang strategis dalam pembiayaan infrastruktur berbasis syariah. "Kami lihat celah itu sebagai suatu kesempatan karena banyak investor Timur Tengah yang memang memerlukan underlying asset (aset berdasarkan) basis syariah. Kalau tidak punya produknya sulit untuk bisa disalurkan untuk mendukung kapasitas pembiayaan infrastruktur," ucapnya.
PT SMI, BUMN yang merupakan lembaga keuangan bukan bank tersebut mencatatkan kondisi keuangan yang positif per Oktober 2016. Total ekuitas yang dimiliki perusahaan pembiayaan itu mencapai Rp 26,59 triliun atau melonjak 59 persen dari 2009 hingga Oktober 2016. Jumlah tersebut akan meningkat pada 2017 seiring penyertaan modal negara mencapai Rp 4,2 triliun sehingga menjadikan PT SMI setara dengan bank dengan buku empat atau lembaga keuangan yang memiliki modal di atas Rp 30 triliun.