Selasa 01 Nov 2016 17:06 WIB

Inflasi Rendah, Pemerintah Yakin Daya Beli tak Anjlok

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya nilai inflasi untuk komponen inti pada Oktober ini sebesar 0,1 persen diyakini pemerintah bukan mewakili anjloknya permintaan yang berujung pada penurunan daya beli masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, keterkaitan rendahnya komponen inflasi yang berkaitan dengan interaksi permintaan dan penawaran ini lebih karena faktor musiman.

Darmin mengambil contoh bahan pangan yang justru mengalami penurunan harga di kuartal ketiga ini. Namun ia menilai, penurunan harga bahan pangan bukan semata-mata disebabkan oleh menurunnya permintaan di pasar namun juga lantaran adanya faktor musiman. Artinya, bisa saja untuk saat ini ada komoditas tertentu yang pasokannya berlebih sehingga harga turun.

"Pangan itu bukan urusan permintaan semata. Itu urusan musim juga. Dan urusan pengendalian suplainya. Sebetulnya di pangan pun ada yang naik harganya, seperti cabai. Cuma dia kecil, sehingga tidak bisa mendongkrak naik (inflasi)," ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/11).

Ia menilai, di satu sisi memang ada sejumlah kegiatan usaha yang butuh perbaikan di sela tekanan ekonomi global seperti saat ini. Artinya, pelaku usaha juga menyesuaikan permintaan baik dari domestik atau pasar global.

"Jadi sebetulnya masih cukup banyak barang dan jasa yang harganya naik, walupun naiknya kecil. Kalau dia turun semua, nah itu baru khawatir," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement