REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI, Sabtu (29/10) kembali menggelar bazar “Inklusi Keuangan Untuk Rakyat“ di areal pusat perbelanjaan Palembang Trade Center (PTC). Bazar yang bertujuan mendorong percepatan inklusi keuangan di seluruh nusantara dihadiri langsung Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto bersama Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Boedi Armanto.
Pada bazar “Inklusi Keuangan Untuk Rakyat” kali ini, Bank BRI menghadirkan “teras digital” dengan tujuan menggenjot inklusi keuangan melalui layanan teras digital yang akan disebar di 600 pasar seluruh Indonesia hingga wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
“Saat ini teras digital sudah dikembangkan di 63 pasar. Dalam waktu dekat secara bertahap akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah perbatasan. Melalui layanan teras digital ini, BRI berharap dapat meraup 60 ribu nasabah,” kata Sis Apik.
Sis Apik menjelaskan, kehadiran teras digital diharapkan dapat mendekatkan para pelaku pasar tradisional dengan berbasis digital. Melalui teras digital para pedagang pasar dapat memanfaatkan layanan yang ada untuk memasukkan data harga dan stok barang yang dimiliki, bahkan dapat pula memantau harga di daerah lain. “Misalnya pedagang jeruk di Palembang dapat juga memantau harga jeruk di Medan sebagai acuan,” ujarnya.
Menurut Sis Apik, layanan teras digital merupakan pengembangan layanan teras BRI yang sudah diberdayakan sejak beberapa tahun terakhir. Bersama perkembangan teknologi, layanan teras digital BRI bukan hanya berperan layaknya unit kantor cabang tapi juga untuk transaksi berkaitan dengan inklusi keuangan, seperti asuransi, dana pensiun, pasar modal, dan lainnya.
Sementara itu, menurut Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK Boedi Armanto, OJK terus mendorong kalangan perbankan untuk kreatif dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan. “Saat ini perbankan sudah terbilang aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat mengenai industri jasa keuangan, contohnya melalui jasa agen laku pandai. Namun, tetap harus ditingkatkan terutama untuk pengenalan produk perbankan,” ujarnya.
OJK telah menetapkan bulan Oktober 2016 sebagai bulan “Inklusi Keuangan Untuk Semua” dengan tujuan mencapai target Indeks Inklusi Keuangan Nasional sebesar 75% pada akhir tahun 2019. Bazar “Inklusi Keuangan Untuk Rakyat“ BRI kali melibatkan para pelaku UMKM upaya untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di seluruh Nusantara.