REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Sugiono mengungkapkan kinerja sektor kehutanan dalam perekonomian nasioan terus menurun dari tahun ke tahun.
"Saat ini kontribusi sektor kehutanan terhadap perekonomian nasional terus menurun dan belum mampu memanfaatkan potensi sumber daya hutan menjadi keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif," kata Sugiono dalam Musyawarah Nasional APHI 2016 di Jakarta, Rabu (19/10).
Secara garis besar, kata dia, kondisi penurunan kinerja sektor kehutanan tersebut disebabkan salah satunya oleh banyaknya perusahaan yang tidak aktif dikarenakan beberapa faktor. Sugiono menyebutkan faktor-faktor tersebut di antaranya ialah biaya transaksi yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi, risiko bisnis yang meningkat, regulasi yang kurang kondusif, lemahnya status lahan kehutanan, serta harga kayu dalam negeri yang terlalu rendah.
"Dampak langsung dari kondisi tersebut di antaranya adalah tidak tercapainya target produksi kayu bulat dan belum terpenuhinya target penanaman di HTI," kata Sugiono.
Dia menambahkan bahwa tanpa adanya terobosan yang signifikan kinerja sektor kehutanan akan terus melemah dan kontraproduktif dengan upaya mendorong kenaikan pajak dan PNBP serta pemanfaatan sumber daya hutan secara optimal untuk mendukung kegiatan pembangunan berkelanjutan.
Dalam Munas APHI 2016 tersebut juga diluncurkan buku 'Road Map Pembangunan Hutan Produksi Tahun 2016-2045'. Peta jalan tersebut disusun untuk merumuskan strategi dalam rangka mendorong percepatan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) serta mengurai dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh sektor kehutanan.