Selasa 18 Oct 2016 18:40 WIB

Menperin Sebut Pabrik Semen Indonesia di Rembang Harus Jalan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Semen Indonesia
Foto: ANTARA FOTO
Semen Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah mencari jalan keluar agar pabrik semen milik perusahaan BUMN, Semen Indonesia, di Rembang, Jawa Tengah, bisa terus dibangun dan segera beroperasi. Sebab, pembangunan pabrik ini sudah lebih dari 90 persen. Artinya pabrik ini dalam waktu dekat sudah bisa beroperasi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sejauh ini hampir semua perizinan telah terpenuhi tinggal izin lingkungan yang memang masih dipermasalahkan hingga ke Mahkamah Agung (MA). Namun persoalan ini harus bisa diselesaikan karena pabrik Semen Indonesia di daerah tersebut sudah siap untuk beroperasi pada bulan November.

"Pemerintah akan mendorong ini karena pembangunan pabrik investasinya besar untuk BUMN. BUMN dimiliki oleh negara. Nanti perizinannya diproses lagi," kata Airlangga dikantornya, Selasa (18/10).

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Bisa Dilanjutkan, Asal..

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka,  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan pembangunan pabrik semen ini hanya dengan adanya putusan dari Mahkaman Agung (MA) terkait dengan izin lingkungan. Sebab, pembangunan pabrik ini hampir rampung, dan tidak mungkin jika terbengkalai hingga tidak digunakan.

Investasi dalam proyek ini juga cukup besar mencapai Rp 4,5-5 triliun. Jika investasi sebesar ini gagal pada fase akhir, maka dampak jangka panjangnya akan berbahaya. Khususnya bagi investor asing yang berniat menginvestasikan dananya di Indonesia. Ditakutkan investor jadi enggan berinvestasi setelah melihat persoalan pembangunan pabrik tersebut.

"Nanti akan mempengaruhi pandangan soal investasi di Indonesia. Masa dari investasi dalam negeri aja dibuat begini, gimana investasi dari luar," kata Sigit.

Sigit menuturkan, Kementerian Perindustrian tetap akan mendukung pendirian pabrik tersebut. Sebab semua perlengkapan yang dimiliki untuk memproduksi semen sudah tersedia. Sedangkan untuk persoalan izin lingkungan yang masih menjadi masalah, penolakan izin lingkungan ini akan segera diperbaiki oleh pihak perusahaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagai pihak yang memberikan izin pembangunan pabrik Semen Indonesia.

Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebenarnya telah memiliki inisiasi untuk menahan laju pertumbuhan industri semen. Sebab produksi pabrik semen saat ini saja sudah berlebih atau over supply. Dari total produksi semen nasional mencapai 90 juta ton per tahun, konsumsi masih berada di angka 60-65 juta ton per tahun. Artinya ada selisih atau kelebihan produksi 25-30 juta ton dalam satu tahun.

Untuk menahan keinginan investor membangun pabrik semen di dalam negeri, rencananya Kementerian Perindustrian akan segera mengeluarkan peraturan menteri (Permen). "Kalau sudah bagus semua draftnya kita keluarkan tahun ini," ujar Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement