Kamis 29 Sep 2016 14:56 WIB

OJK Sebut Masa Depan Keuangan Syariah Masih Menjanjikan

Red: Nur Aini
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masa depan keuangan syariah masih menjanjikan kendati pertumbuhan ekonomi global masih mengalami perlambatan.

"Saya yakin masa depan industri keuangan syariah menjanjikan. Meskipun demikian, masih banyak tantangan dan ketidakpastian," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Sarjito saat Konferensi Keuangan Syariah Internasional di Jakarta, Kamis (29/9).

Adapun tantangan dan ketidakpastian tersebut salah satunya yakni sulitnya mengembangkan bisnis dengan yurisdiksi yang berbeda karena terbentur regulasi lokal dan juga interpretasi terhadap syariah itu sendiri.

Selain itu, kata Sarjito, tantangan lainya yakni lemahnya dan rentannya manajemen dan tata kelola keuangan syariah. "Terakhir yakni kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kapasitas memadai dalam keuangan syariah," kata Sarjito.

Industri keuangan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Berdasarkan Laporan Indonesia Islamic Finance, aset industri keuangan syariah tumbuh 10 persen, pada 2015 mencapai Rp 617 triliun. Pertumbuhan tersebut melampaui pertumbuhan aset keuangan konvensional. Tren yang sama juga terjadi pada negara-negara lain yang mengembangkan keuangan syariah.

Kendati demikian, setelah mengalami pertumbuhan double digit pada dekade-dekade sebelumnya, beberapa ekonom memprediksi pertumbuhan industri keuangan syariah kemungkinan besar akan melambat pada 2016, Hal itu seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, ketidakpastian politik, harga minyak dan komoditas yang menurun, dan perubahan-perubahan yang cepat dalam kerangka regulasi global.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement