Rabu 28 Sep 2016 14:39 WIB

BRI Ingin Bukukan Kredit UMKM Rp 400 Triliun di Akhir 2016

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan dapat membukukan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 400 triliun pada akhir 2016.

Direktur Bisnis dan UMKM BRI, Mohammad Irfan menjelaskan, hal itu bisa tercapai didukung oleh pertumbuhan bisnis Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta kondisi makro ekonomi yang berpengaruh pada permintaan kredit.

"Mudah-mudahan kami bisa sampai Rp 400 triliun. Angka pastinya belum tahu. Selain KUR kan ada kredit yang lain. Itu kan tergantung nasabah soal penarikan, kalau plafonnya sudah lebih. Nasabah kan melihat-melihat ekonomi bagaimana," ujar Irfan, Rabu (28/9).

Selain itu, perseroan mengupayakan pertumbuhan bisnis segmen menengah sekitar 10 persen (yoy), meski segmen itu melambat karena rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) meningkat sekitar tiga persen. "Kita upayakan tetap naik (kredit menengah), tapi tidak akan terlalu besar. Paling sekitar 10 persen," katanya.

Bisnis kredit mikro masih menopang kredit UMKM secara keseluruhan. Tercatat kredit mikro BRI hingga Agustus 2016 tumbuh sekitar 20 persen. Pertumbuhan kredit ini tercatat flat jika dibandingkan realisasi hingga Juni 2016 lalu.

Menurut Irfan hal ini dikarenakan adanya tren perlambatan permintaan kredit setelah Lebaran. Penyaluran kredit segmen mikro BRI tumbuh 22,37 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 202,9 triliun pada akhir aemester I 2016.

"Pertumbuhannya masih slow. Kami terbantu karena KUR (Kredit Usaha Rakyat) juga. Sekarang realisasi KUR telah mencapai hampir Rp 52 triliun," katanya.

BRI merupakan penyalur KUR terbesar yang ditunjuk pemerintah, yaitu sebesar Rp 67 triliun. Kemudian pemerintah menambah plafon KUR ritel BRI sebesar Rp 2 triliun pada bulan lalu. Sehingga target KUR ritel BRI menjadi Rp 8 triliun dari sebelumnya Rp 6 triliun, dan target penyaluran KUR BRI secara keseluruhan menjadi sebesar Rp 69 triliun.

Irfan menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan kredit, perseroan dalam waktu dekat akan menurunkan suku bunga kredit mikro. Hal ini menyusul penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia BI 7 Day Repo Rate menjadi 5,00 persen.

Berdasarkan data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BRI per akhir Agustus 2016, bunga kredit mikro BRI sebesar 17,50 persen. Sedangkan kredit segmen usaha kecil dan menengah bunganya sudah single digit yakni 9,75 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement