Kamis 15 Sep 2016 10:54 WIB

Mendag Ungkap Ekspor-Impor Indonesia Masih Melemah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, hasil ekspor-impor bulan Agustus memang masih positif. Namun keberhasilan ini tidak menunjukkan bahwa ada peningkatan signifikan dalam jumlah ekspor. Sebab saat ini nilai ekspor dan impor sebenarnya sama-sama mengalami penurunan.

"Secara keseluruhan kan masih positif. Yang jadi persoalan ini keduanya turun baik ekspor dan impor. Karena memang kondisi ekonomi dunia belum pulih," kata Enggar dalam acara Asean Marketing Summit, di Jakarta, Kamis (15/9).

Menurut Enggar, dengan kondisi perekonomian global melemah, setiap negara masih minim melakukan ekspor karena negara tujuan juga belum memperlihatkan perekonomian yang membaik. Salah satu upaya untuk menjaga nilai ekspor yang baik, kata dia, adalah dengan memperkuat dan memperbanyak kebutuhan dalam negeri. ‎Dengan perbaikan kebutuhan dalam negeri, maka impor yang dibutuhkan bisa berkurang, dan berdampak pada nilai ekspor-impor yang positif.

Enggar menilai, pemerintah tidak bisa menahan laju impor ke dalam negeri. Namun jika industri dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan bahan baku yang banyak diimpor, maka nilai impor akan menurun.

Menurut Enggar, pemerintahan terus berusaha membuka keran ekspor baru ke sejumlah negara. Terbaru, pemerintah bakal menjalankan kerja sama dengan Iran. Sebab negara ini baru membuka diri dan mencari banyak rekan untuk bekerja sama.

"KBRI kita akan proaktif dengan Iran agar ada hal yang bisa dikerjasamakan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement