Sabtu 10 Sep 2016 15:50 WIB

Menteri Rini Sebut Pembiayaan KEK Mandalika Bisa Lewat Obligasi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
KEK Mandalika NTB
Foto: antara
KEK Mandalika NTB

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungkapkan pembiayaan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika bisa melalui pembiayaan alternatif seperti penerbitan obligasi. Sebab, saat ini BUMN ditekankan mencari dana sendiri dan tidak bergantung kepada pemerintah.

"Penekanan saat ini, BUMN akan konsentrasi mencari dana sendiri dan tidak tergantung dari negara. Kemarin (2015) dikasih (PMN) Rp 250 miliar untuk PT ITDC. Total Rp 3,3 triliun membangun KEK Mandalika bisa diperoleh dari alternatif pembiayaan termasuk pengeluaran obligasi," ujarnya di sela-sela kunjungan ke KEK Mandalika, Mataram, NTB, Sabtu (10/9).

Terkait dengan janji Presiden Joko Widodo yang akan memberikan dana Rp 1,8 triliun untuk pembangunan KEK Mandalika, menurutnya, dana tersebut tidak bisa direalisasikan karena hingga saat ini belum pernah diproses. Janji tersebut pernah akan diusulkan pada APBN 2017 akan tetapi melihat KEK Mandalika yang mempunyai potensi komersial yang besar maka, tidak jadi diusulkan agar tidak membebankan kepada negara.

Ia menambahkan, alasan lainnya adalah masih banyak masyarakat Indonesia pra-sejahtera yang perlu mendapat dukungan seperti program subsidi. Maka dengan itu pihaknya melihat BUMN bisa membangun tanpa harus memberikan beban kepada negara.

"(Dana Rp 1,8 triliun) tidak (direalisasikan) karena memang belum pernah diproses. Itu yang perlu diingat. Tadinya mau diusulkan pada 2017 tapi setelah melihat KEK punya potensi komersial yang cukup besar jadi tidak perlu kita harus membebankan kepada negara. Lebih baik negara membuat program bagi masyarakat kurang sejahtera," katanya.

Rini menambahkan selain melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Agung Mandalika, PT ITDC sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan hotel seperti JW Marriott , Pullman, dan Club Med yang akan membangun di KEK Mandalika.

"Pada 2018 mendatang, 1.200 kamar terbangun. Konsep KEK ini adalah Green Eco Tourism," katanya.

Selain itu, untukmemenuhi kebutuhan air untuk hotel maka disiapkan area suplai air ke hotel dari air laut yang diproses menjadi air tawar. Termasuk Waskita dan PP yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Ia memastikan pembangunan KEK Mandalika tetap berjalan terus. Bahkan direncanakan akan dibangun Homestay Village dan Pasar Seni.

Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan pembiayaan pembangunan KEK Mandalika membutuhkan dana yang banyak mencapai Rp 3,3 triliun. Namun, pihaknya siap melaksanakan pembangunan dengan dukungan BUMN yang lain.

"Percepatan pembangunan kawasan dengan menggandeng BUMN lain di infrastuktur dan kontruksi. Kami optimis sinergi BUMN, pengembangan KEK akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan terwujud," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement