REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengapresiasi kreativitas anak-anak muda dalam memanfaatkan kemajuan teknologi pada acara Indonesia Fintech Festival and Conference di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Selasa (30/8).
“Saya salut karena para pemain fintech ini anak-anak muda. Mereka yang secara kreatif dan inovatif melihat peluang dari perkembangan teknologi digital. Ini kita dukung. Baik dari segi regulasi dan kebijakan,” ujar Enggar dalam keterangannya, Selasa (30/8).
Menurut Mendag, kreativitas dan inovasi adalah kata kunci kemajuan suatu bangsa. Inovasi, kata dia, dibutuhkan di semua bidang. Termasuk bidang perdagangan yang saat ini sedang berjuang menciptakan stabilitas harga pangan.
“Maka, kita mengundang, peserta fintech ini, anak-anak muda yang luar biasa, tolong lihat ini sebagai peluang usaha. Dengan membuat sebentuk aplikasi dan semacamnya. Kami berikan dukungan sepenuhnya,” katanya.
Enggar mengungkapkan, problem harga pangan adalah mata rantai distribusi yang terlalu panjang. Menurut dia, masing-masing distributor mengambil keuntungan yang sangat besar sehingga berimbas kepada gejolak harga di pasar. Belum lagi ada pengusaha nakal yang berusaha melakukan penimbunan.
“Kebijakan kita adalah mengurangi yang ada di tengah ini. Saya laporkan ke Menko Perekomonian, kita juga akan keluarkan peraturan agar yang melakukan penimbunan diperiksa. Tetapi tentu tidak bisa represif. Tanpa ada sistem,” ucapnya.
Sistem itu, kata Enggar, adalah inovasi teknologi untuk memotong mata rantai. Seperti dilakukan limakilo.com, kata dia, adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan anak-anak muda kreatif untuk membantu petani, peternak, dan konsumen.
“Dari segi bisnis menguntungkan. Dari segi idealisme juga tersalurkan. Karena ini membantu masyarakat secara keseluruhan. Membantu petani dan peternak, membantu juga konsumen. Sehingga menjalin mekanisme harga yang terjamin,” ungkapnya.