Selasa 23 Aug 2016 09:31 WIB

Ada Penurunan Produksi 5 Persen, SKK Migas Yakin Lifting Tercapai

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) masih optimistis target lifting minyak tahun 2016 masih bisa tercapai sesuai target yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar 820 ribu barel per hari. 

Deputi Bidang Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan Haji menyebutkan, produksi nasional saat ini masih di atas target. Hanya memang ia mengakui kalau lifting minyak per tengah tahun ini masih di bawah target dengan angka 817 ribu barel minyak per hari.

Muliawan juga menyebutkan kalau produksi nasional tidka bakal terpengaruh oleh penutupan sejumlah sumur di Lapangan Anoa, Blok A Natuna yang dioperatori oleh Premier Oil. Ia menjelaskan bahwa penghentian operasi di sana lantaran pihak operator harus melakukan perawatan sumur secara rutin. Akhir tahun ini ditargetkan lifting minyak nasional menyentuh angka 820 ribu barel per hari.

Di sisi lain, SKK Migas harus menggenjot produksi minyak dengan sejumlah langkah termasuk workover, sumur pengembangan, dan EOR (enhanced oil recovery) untuk menekan laju penurunan produksi secara alamiah atau natural decline. Tahun 2015 tercatat natural decline sebesar 5 persen. Bahkan angka laju produksi mencapai 20 persen bila sama sekali tidak dilakukan kegiatan pengembangan sama sekali.

"Tapi natural decline itu bervariasi. Vico bisa di atas 40 persen. Kalau lapangan migas Mobil Cepu Limited tidak decline karena masih baru," ujar Muliawan, Senin (22/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement