Selasa 16 Aug 2016 11:45 WIB
Merdeka di Era Digital

Mencermati Peluang Perkembangan Ekonomi Digital

Rep: Tim Republika/ Red: Ilham
bisnis digital/Ilustrasi
Foto: bisnis digital/Ilustrasi
bisnis digital/Ilustrasi

Ricky mengatakan, semakin bertumbuhnya minat pembelian melalui jaringan komputer (internet) membuka mata masyarakat bahwa banyak produk yang bisa dijual tanpa harus membuka toko di pinggir jalan atau di pusat pertokoan. Cukup dengan mengakses internet, mereka bisa menjajakan produk masing-masing untuk bisa diperjualbelikan kepada masyarakat lain yang membutuhkan.

"Kreatifitas masyarakat jadi meningkat dan mereka tahu potensi apa yang bisa dijual dengan berkembangnya ekonomi digital," kata Ricky.

Dia menerangkan, pertumbuhan ekonomi digital yang sangat besar bisa dilihat dari sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. Banyak sistem jual beli yang dilakukan di kota tersebut dengan sistem digital. Bahkan, dari kota-kota ini banyak dihasilkan produk yang kemudian bisa dijual ke kota lain di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke negara tetangga.

Di kota-kota besar ini pun semakin bertambah pengusaha yang awalnya bekerja di perkantoran kemudian memilih untuk hengkang dan menjadi seorang pebisnis. Mereka berpikir dengan kecanggihan internet dan perkembangan ekonomi digital yang semakin meluas, maka potensi dan kemungkinan penjualan barang lebih tinggi.

Deputi IV Kementerian Koordinasri (Kemenko) Perekonomian Rudy Silahuddin menuturkan, ekonomi digital telah menuntut masyarakat melakukan penyesuaian cara dan strategi dalam berpikir dan bertindak, khususnya membuka sebuah usaha. Pada perekonomian konvensional, pendanaan dan mesin (alat) menjadi modal utama dalam memulai sebuah usaha atau bisnis.

Namun melalui era ekonomi digital, modal dan kekautan utama membuka dan mengembangkan sebuah bisnis terletak pada ide dan kemampuan untuk mewujudkan ide tersebut. Secara singkat dapat dikatakan semua orang berpotensi untuk mencari dan menciptakan peluang sendiri. Hal ini apabila dipupuk dan dikembangkan tentunya menjadi suatu kekuatan yang memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat dan nasional baik dalam bentuk nilai maupun kemandirian.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM ini mengatakan, dalam studi McKinsey Global Institute menunjukkan, UMKM yang menggunakan internet berkembang dua kali lipat lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan internet. Sebab, keberadaan internet bisa membuat jaringan dalam menjual produk UMKM juga bisa meningkat tanpa membutuhkan modal besar dalam promosi.

"Saat ini saja, di mana sebagian besar UMKM masih offline, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai lebih dari 50 persen. Apabila UMKM dapat go online, dampaknya akan menjadi sangat besar bagi pendapatan negara," kata Rudy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement