Kamis 11 Aug 2016 17:46 WIB

Mentan Tingkatkan Target Tanam Gadu di Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Menteri Pertanian (mentan), Andi Amran Sulaiman, meningkatkan target tanaman gadu atau padi musim kemarau 2016 di Kabupaten Indramayu. Menteri Perdagangan (mendag), Enggartiasto Lukita pun menjamin pemerintah akan menyerap seluruhnya hasil produksi petani.

 

Hal itu disampaikan kedua menteri tersebut saat berkunjung untuk melihat Sistem Resi Gudang (SRG) dan Rice Centre PD Bumi Wiralodra Indramayu di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/8).

 

"Kita tambah targetnya jadi 200 ribu hektare," ujar Amran.

 

Semula, target tanam gadu 2016 di Kabupaten Indramayu hanya 111.550 ribu hektare. Setelah itu, target tersebut dinaikkan menjadi 125 ribu hektare. Dari target tersebut, realisasi tanam gadu 2016 di Kabupaten Indramayu sudah tercapai 120 ribu hektare. Karenanya, dalam kunjungan kali ini, mentan kembali menaikkan target tersebut menjadi 200 ribu hektare.

 

Amran pun langsung mengabulkan permintaan bantuan 25 mesin pompa air yang saat itu dilontarkan Bupati Indramayu, Anna Sophanah. Dia berjanji akan menambah jumlah bantuan jika target yang diberikannya tersebut mampu direalisasikan. Tak hanya bantuan, anggaran juga akan ditingkatkan jika target tercapai.

 

Amran menambahkan, pihaknya akan mengubah tradisi paceklik, khususnya beras. Seperti misalnya di Pasar Induk Cipinang, paceklik biasanya terjadi dari Desember hingga Februari, yang terlihat dari tingginya harga beras.

 

Amran menyatakan, pihaknya pun mendorong peningkatan luas areal tanam selama Juli hingga Agustus ini. Biasanya, luas areal tanam padi selama Juli hingga Agustus hanya 500 ribu hingga 600 ribu hektar per bulan se-Indonesia. Dengan luas tanam itu, belum dapat mencukupi kebutuhan 2,6 juta beras setiap bulannya.

 

Karena itu, Amran akan mendorong untuk meningkatkan luas areal tanam hingga satu juta hektar setiap bulan hingga akhir tahun ini. Dengan demikian, tidak ada lagi paceklik pada Desember hingga Februari yang menyebabkan harga jual beras menjadi mahal.

 

Sementara itu, Menteri Perdagangan (mendag), Enggartiasto Lukita menegakan, pemerintah menjami akan membeli seluruh hasil panen petani. Karenanya, petani tidak perlu khawatir lagi harga gabahnya akan turun dan tidak tidak ada yang beli terutama saat panen raya.

 

"Berapapun hasil pertanian, pasti diserap," kata Enggar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement