Selasa 01 Jul 2025 15:39 WIB

TUKU Catat Pertumbuhan Laba 356 Persen, Ekspansi Menuju Pasar Global

TUKU menargetkan untuk membuka 72 toko dengan 1.040 barista di akhir 2025

Toko Kopi TUKU mencatatkan kinerja impresif di usia ke-10. Dengan pertumbuhan profit tahunan mencapai 356 persen, dan rata-rata pertumbuhan laba bersih (CAGR) sebesar 141 persen dalam tiga tahun terakhir, PT Karya Tetangga Tuku menegaskan posisinya sebagai salah satu brand kopi lokal dengan pertumbuhan tercepat dan paling berkelanjutan di Indonesia.
Foto: Ichsan Emrald Alamsyah/Republika
Toko Kopi TUKU mencatatkan kinerja impresif di usia ke-10. Dengan pertumbuhan profit tahunan mencapai 356 persen, dan rata-rata pertumbuhan laba bersih (CAGR) sebesar 141 persen dalam tiga tahun terakhir, PT Karya Tetangga Tuku menegaskan posisinya sebagai salah satu brand kopi lokal dengan pertumbuhan tercepat dan paling berkelanjutan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki usia ke-10, Toko Kopi TUKU menunjukkan performa bisnis yang impresif. Menurut Muhamad Septiansyah, Vice President of Business & Operations PT Karya Tetangga TUKU, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba tahunan sebesar 356 persen. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba bersih (CAGR) mencapai 141 persen.

Pertumbuhan laba ini turut diiringi lonjakan pendapatan. Septiansyah menyebutkan, pendapatan tahunan TUKU tumbuh sebesar 88 persen (year-on-year/YoY), dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun terakhir (3Y CAGR) mencapai 49 persen.

Jumlah gerai TUKU pun terus berkembang pesat. Dari hanya satu toko pada 2015, kini jumlahnya mencapai 58 toko pada 2024, dan ditargetkan mencapai 72 toko hingga akhir 2025. Sementara itu, jumlah barista meningkat drastis dari hanya 3 orang pada awal berdiri menjadi 747 barista di 2024, dan diproyeksikan mencapai 1.040 orang pada tahun depan.

Dari sisi penjualan, TUKU melayani rata-rata 78.000 gelas kopi per hari—setara dengan 17 juta mililiter kopi. Selain itu, sekitar 2,9 juta potong donat juga diproduksi setiap tahun.

“TUKU adalah contoh nyata bahwa bisnis bisa tumbuh besar tanpa kehilangan nilai-nilainya. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang integritas dalam menjalankan usaha,” ujar Aryo Widiwardhono, Komisaris Utama PT Karya Tetangga TUKU, dalam acara “Satu Dekade Bertetangga” yang digelar pada Senin (30/6).

Saat ini, TUKU telah memiliki flagship store di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Di luar ekspansi nasional, TUKU juga bersiap melangkah ke pasar internasional dengan rencana pembukaan gerai di Bali dan Amsterdam pada tahun ini.

“Ekspansi ke Amsterdam bukan sekadar pencapaian, tapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan rasa dari Indonesia bisa diterima di panggung global. Kami datang bukan hanya untuk membuka toko, tapi membawa nilai-nilai yang sejak awal kami jaga,” ujar CEO dan Founder TUKU, Andanu Prasetyo.

Selain menggarap sisi hilir, TUKU juga memperkuat lini hulu melalui unit usaha BERAGAM. Unit ini memproduksi 993 ton kopi dan 372 ton gula aren per tahun, serta bermitra dengan 630 petani kopi dan 275 petani gula aren. Program agroforestri bertajuk BERSEMI juga telah menanam lebih dari 5.000 pohon di tiga wilayah konservasi.

“Kami percaya, pertumbuhan yang kuat adalah pertumbuhan yang dilakukan bersama. Itulah kenapa kami membangun TUKU dengan semangat gotong royong dari hulu sampai hilir,” kata Vella Siahaya, Chief Experience Officer (CXO) TUKU.

Secara internal, TUKU juga mencatat kinerja organisasi yang sehat. Survei Employee Net Promoter Score (eNPS) mencatat skor sebesar 73—masuk kategori “sangat tinggi”. Sebanyak 94 persen karyawan merasa TUKU memberikan dampak positif bagi pengembangan diri mereka, dengan tingkat turnover yang sangat rendah, yakni hanya 3 persen.

Lebih dari sekadar kopi, TUKU kini membentuk ekosistem usaha yang lebih luas melalui lini ritel TOSERBAKU dan grup F&B SUKA, yang menaungi TOHO, Futago, dan Minarwati. Ekspansi ini memperkuat posisi PT Karya Tetangga TUKU sebagai pelaku gaya hidup lokal yang berdampak.

“Ini baru permulaan. Selama masih ada tetangga yang bisa disapa, dan cerita yang bisa dibagi, kami akan terus berjalan. Dengan kopi, dengan hati,” pungkas Vella.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement