REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran program makan bergizi gratis (MBG) hingga 30 Juni 2025 baru terealisasi Rp 5 triliun atau sekitar 7 persen dari total pagu APBN sebesar Rp 71 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, anggaran tersebut dialokasikan untuk menjangkau 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil serta menyusui pada tahun ini.
"Realisasi anggaran adalah Rp 5 triliun atau baru 7 persen dari Rp 71 triliun yang tercantum dalam APBN kita," kata bendahara negara tersebut dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Hingga pertengahan tahun 2025, jumlah penerima manfaat program MBG baru mencapai 5,58 juta orang. Sementara itu, jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang telah beroperasi tercatat sebanyak 1.863 unit. Padahal, target nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto jauh lebih ambisius, yaitu menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dengan membangun 30 ribu unit SPPG di seluruh Indonesia.
"Masih akan dibutuhkan upaya keras untuk bisa mencapai pada enam bulan terakhir," ujar Sri.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo dan masuk dalam komponen utama belanja pendidikan nasional. Pemerintah menekankan pentingnya percepatan implementasi di semester kedua agar seluruh target dapat tercapai secara tepat waktu.
Dari sisi realisasi, jumlah penerima manfaat yang telah dijangkau baru sekitar 31 persen dari total 17,9 juta jiwa yang ditargetkan dalam APBN 2025. "Kalau kita lihat Rp 15,5 juta anak sekolah plus Rp 2,4 juta ibu hamil yang sudah ada di dalam APBN kita untuk anggaran Rp 71 triliun. Realisasinya sampai hari ini adalah penerimanya baru 5,58 juta total dari 17,9 juta yang ditargetkan," terang Sri.