REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunda untuk mengumumkan realisasi investasi kuartal II 2016 karena adanya pergantian menteri (reshuffle) di Kabinet Kerja untuk kedua kalinya.
Kepala BKPM yang baru dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong yang sebelumnya menjabat Menteri Perdagangan dan menggantikan Kepala BKPM sebelumnya, yakni Franky Sibarani.
"Kami beritahukan bahwa pengumuman realisasi kuartal II batal. Kami sudah rencanakan sebelumnya konferensi pers ini, tahunya ada pengumuman reshuffle. Kami akan umumkan kembali secepatnya setelah ada Kepala BKPM yang baru," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis di Gedung BKPM Jakarta, Rabu (27/7).
Konferensi pers yang semula dimulai pukul 11.30 WIB tersebut harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Azhar mengatakan pencapaian realisasi investasi akan diumumkan bersama Thomas Lembong.
Meski ditunda, namun Azhar memberikan kisi-kisi bahwa realisasi investasi pada kuartal II 2016 sudah melebihi 50 persen dari yang ditargetkan BKPM sebesar Rp 594,8 triliun pada 2016. "Sudah setengahnya di semester satu. Lebih dari setengah dapat lah," ujar Azhar.