Selasa 26 Jul 2016 13:56 WIB

Sri Mulyani Nilai Globalisasi Beri Peluang Besar untuk Ekonomi RI

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Mantan menkeu Sri Mulyani yang sekarang bertugas di Bank Dunia
Foto: Antara
Mantan menkeu Sri Mulyani yang sekarang bertugas di Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Managing Director and Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani Idrawati mengatakan, pelemahan ekonomi Indonesia akan terjadi seiring pelemahan ekonomi Cina. Meski demikian bukan berarti Indonesia tidak bisa bangkit dan justru menjadi pelaku ekonomi global.

Mulyani menjelaskan, potensi menjadi pelaku ekonomi besar harus diwujudkan melalui kinerja dan prestasi. Salah satu capaian yang harus dilakukan adalah meningkatkan visi dan ambisi para anak muda. Dengan jumlah anak muda Indonesia mencapai 65 juta jiwa atau sepertiga jumlah penduduk, kunci keberhasilan bangsa ada di tangan mereka.

"Kreativitas yang kuat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan guna menciptakan kemakmuran, kemajuan peradaban dan keadilan sosial di Indonesia," kata Mulyani, Selasa (26/7).

Bukan hanya meningkatkan ilmu bagi para pemuda, Indonesia dinilainya juga harus memikirkan lebih jauh untuk berperan aktif dalam berbagai perlehatan dunia. Terlebih dengan globalisasi, dunia tak lagi seluas dulu, dunia justru 'menjadi kecil'. Ia mengatakan ibarat sebuah perkampungan atau global village, globalisasi mampu menyatukan umat manusia, bisnis, modal, teknologi, informasi, dan pengetahuan yang tersebar tanpa mengenal zona waktu atau batas sebuah negara. Perkembangan ini juga bisa memberikan peluang untuk menciptakan kemajuan perekonomian semua negara di dunia.

Menurut Mulyani, selama ini banyak negara yang berhasil mengentaskan kemiskinan dan mencapai kemakmuran dengan memanfaatkan globalisasi. Bukan hanya mencapai kemakmuran, mereka juga membangun ketahanan dan menjaga diri dari gejolak globalisasi tersebut. "Indonesia sama sekali tidak terkecuali dalam konteks ini," kata dia.

Dalam kurun lebih dari 50 tahun terakhir, kata Mulyani, Indonesia sebenarnya telah memanfaatkan perdagangan dan investasi global untuk mengatasi kemiskinan dan memajukan pembangunan. Dengan integrasi ASEAN sebagai pasar bersama, upaya bergerak dalam dunia global memberikan Indonesia peluang yang cukup besar.

Perdagangan intra-ASEAN yang mencapai lebih dari 600 miliar dolar AS per tahun, dan perdagangan dengan negara lain di luar ASEAN yang mencapai lebih dari 1,9 triliun dolar AS, memperlihatkan bahwa pasar ASEAN saja sudah cukup besar. "Integrasi ASEAN yang lebih dapat menjadi katalis dalam mentransformasi produktivitas tenaga kerja Indonesia," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement