REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 terkait dengan perkembangan realisasi kebijakan amnesti pajak.
"Dengan adanya amnesti pajak dan minat yang sangat besar, kami optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi nanti akan terkoreksi naik," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, usai menghadiri pengarahan Presiden Jokowi kepada kepala daerah mengenai kebijakan fasilitas BPHTB untuk penerbitan instrumen investasi dana investasi real estat (DIRE) di Istana Negara Jakarta, Senin (18/7).
Sebelumnya BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 sebesar 4,94 persen, dan untuk 2016 sebesar 5,04 persen. "Kemarin angka kita itu belum memperhitungkan amnesti pajak," kata mantan Menteri Keuangan itu.
Ia menyebutkan telah disetujuinya UU tentang Amnesti Pajak dan arus modal masuk merupakan sinyal positif meningkatnya pertumbuhan ekonomi. "Sudah kelihatan selama periode Juni hingga 1 Juli 2016 itu, dana asing masuk sudah Rp 108 trilun, itu memberikan satu tanda positif," tutur Agus.
Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 hanya 4,92 persen. Angka itu melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 yang sebesar 5,04 persen, namun lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 sebesar 4,73 persen.