REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah menyambut baik keputusan PT Medco Energy Internasional Tbk untuk mengambil alih saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai 2,6 miliar dolar AS. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai, di tengah pertumbuhan ekonomi yang sempat tertahan, aksi korporasi untuk mengakuisisi mayoritas saham Newmont dinilai sebagai angin segar.
"Ini positif. Betul ekonomi tidak menggembirakan namun sektor tertentu harus didorong," kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/7).
Ia menjelaskan, dalam rencana akuisisi ini sebetulnya pemerintah tidak banyak terlibat. Menurutnya, keputusan Medco untuk mengakuisisi mayoritas saham Newmont murni transaksi bussiness to bussiness antara keduanya. Sudirman berharap setelah proses akuisisi berjalan maka akan ada pengembangan-pengembangan yang dilakukan di lokasi pertambangan Batu Hijau oleh Newmont.
Namun, Sudirman mengaku tidak tahu menahu mengapa proses akusisi Newmont harus melalui PT AMI. Ia menilai, perusahaan pasti telah memiliki rencana aksi korporasi yang matang dalam menjalnakn proses akuisisi ini. Yang terpenting, kata dia, hal ini menjadi bukti bahwa iklim investasi dalam negeri masih menjanjikan.
Sedangkan terkait kewajiban divestasi saham, pemagang saham yang baru nantinya tetap memiliki kewajiban untuk mendivestasikan sahamnya. Selain itu proses amandemen kontrak tetap harus berjalan ke depannya.
"Meskipun Menkeu bilang bukan prioritas tapi ada hak itu kalau pemerintah mau ambil. Saya dengar masukan dari teman di minerba (mineral dan batu bara) kalau pemegang saham yang baru harus divestasi ya harus akan melakukan itu," ujarnya.
Sementara itu, manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) menyambut baik keputusan Medco. Pihak Newmont menegaskan untuk tetap melanjutkan operasi secara normal setelah pembelian oleh PT Amman Mineral Internasional (PTAMI).
“Terima kasih kepada seluruh karyawan atas komitmennya terhadap keselamatan kerja dan operasi yang bertanggung jawab,” kata Rachmat Makkasau, Presiden Direktur PTNNT.
Rachmat Makkasau juga menyatakan bahwa PT AMI berkeinginan untuk mempertahankan status karyawan, hak-hak, dan benefit sebagaimana saat ini.